Puasa Memberi Syafaat dengan Izin Allah

ASKARA - Salah satu keutamaan puasa yang agung adalah bahwa puasa akan memberikan syafaat kepada pelakunya di hari kiamat. Syafaat adalah pertolongan yang diberikan kepada seseorang agar diampuni dosa-dosanya atau diangkat derajatnya di sisi Allah ﷻ. Namun, syafaat ini hanya terjadi dengan izin dan keridhaan-Nya.
Rasulullah ﷺ bersabda:
الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، يَقُولُ الصِّيَامُ: أَيْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ. وَيَقُولُ الْقُرْآنُ: مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ قَالَ فَيُشَفَّعَانِ
"Puasa dan Al-Qur’an akan memberi syafaat pada hari kiamat. Puasa mengatakan: ‘Wahai Rabbku, aku menghalanginya dari makan dan syahwat pada siang hari maka berilah ia syafaat karenaku.’ Al-Qur’an pun berkata: ‘Aku menghalanginya dari tidur pada malam hari maka berilah ia syafaat karenanya.’ Rasulullah mengatakan, ‘Maka keduanya akan memberikan syafaat.'"(HR. Ahmad dan Hakim)
Hadis ini menunjukkan betapa besar keutamaan orang yang berpuasa dengan ikhlas dan membaca Al-Qur’an dengan penuh ketekunan. Puasa dan Al-Qur’an akan menjadi pembela baginya di hadapan Allah ﷻ pada hari di mana tidak ada pertolongan kecuali dari-Nya.
1. Puasa sebagai Perisai dari Neraka
Rasulullah ﷺ bersabda:
الصِّيَامُ جُنَّةٌ مِنَ النَّارِ كَجُنَّةِ أَحَدِكُمْ مِنَ القِتَالِ
"Puasa adalah perisai dari api neraka, seperti perisai seseorang dari peperangan."
(HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Dalam peperangan, seorang prajurit akan menggunakan perisai untuk melindungi dirinya dari serangan musuh. Begitu pula dengan puasa, ia menjadi pelindung dari adzab neraka bagi orang yang menjalaninya dengan ikhlas.
Namun, perisai ini hanya akan kuat jika puasa yang dilakukan benar-benar berkualitas, yaitu tidak hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga menjaga lisan, pandangan, dan hati dari perkara yang diharamkan.
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
"Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan maksiat, maka Allah tidak butuh terhadap puasanya yang hanya sekadar meninggalkan makan dan minum."
(HR. Bukhari, no. 1903)
Oleh karena itu, agar puasa bisa menjadi perisai yang kuat, kita harus menjaga lisan dan perbuatan dari hal-hal yang dapat mengurangi pahala puasa.
2. Al-Qur’an sebagai Penolong di Hari Kiamat
Al-Qur’an adalah petunjuk bagi manusia dan akan menjadi saksi bagi orang yang membacanya di hari kiamat.
Rasulullah ﷺ bersabda:
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ
"Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi para pembacanya."
(HR. Muslim, no. 804)
Orang yang rajin membaca, memahami, dan mengamalkan Al-Qur’an akan mendapatkan pertolongan dari Al-Qur’an itu sendiri. Karena itu, selama bulan Ramadhan, jangan hanya berpuasa tetapi juga perbanyak membaca dan mentadabburi Al-Qur’an.
3. Syafaat Hanya Milik Allah ﷻ
Meskipun puasa dan Al-Qur’an bisa memberikan syafaat, namun syafaat hanya akan diberikan dengan izin Allah ﷻ.
Allah ﷻ berfirman:
قُلْ لِلَّهِ الشَّفَاعَةُ جَمِيعًا ۖ
"Katakanlah, semua syafaat hanyalah milik Allah."
(QS. Az-Zumar: 44)
وَلَا يَشْفَعُونَ إِلَّا لِمَنِ ارْتَضَىٰ
"Mereka tidak bisa memberi syafaat kecuali kepada orang yang diridhai oleh Allah."
(QS. Al-Anbiya: 28)
مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ
"Tidak ada yang memberikan syafaat di sisi Allah kecuali dengan izin-Nya."
(QS. Al-Baqarah: 255)
Maka, jika kita ingin mendapatkan syafaat dari puasa dan Al-Qur’an, kita harus berusaha mendapatkan ridha Allah dengan menjalankan ibadah dengan penuh keikhlasan dan ketakwaan.
4. Amal yang Mendatangkan Syafaat
Selain puasa dan Al-Qur’an, beberapa amalan lain juga bisa mendatangkan syafaat, di antaranya:
a. Shalat yang Khusyuk
Rasulullah ﷺ bersabda:
أَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الصَّلَاةُ
"Amalan pertama yang akan dihisab pada hari kiamat adalah shalat."
(HR. Abu Dawud, no. 864)
Jika shalat seseorang baik, maka amalannya yang lain juga akan baik.
b. Doa Memohon Syafaat
Rasulullah ﷺ mengajarkan sebuah doa agar kita mendapatkan syafaat beliau di hari kiamat:
اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ، وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ، آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ، وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ
"Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini dan shalat yang didirikan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan keutamaan, serta bangkitkanlah beliau pada maqam mahmud (kedudukan terpuji) yang telah Engkau janjikan."
(HR. Bukhari, no. 614)
Barang siapa yang membaca doa ini setelah adzan, ia akan mendapatkan syafaat dari Rasulullah ﷺ di hari kiamat.
Penutup
Puasa dan Al-Qur’an adalah dua amalan yang akan membela kita di hadapan Allah ﷻ. Namun, syafaat tidak bisa diperoleh kecuali dengan izin Allah. Oleh karena itu, kita harus menjaga keikhlasan dan ketakwaan dalam beribadah.
Semoga Allah ﷻ menjadikan kita termasuk orang-orang yang mendapatkan syafaat puasa dan Al-Qur’an di hari kiamat. آمِيْن يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.
(Dwi Taufan Hidayat)
Komentar