Sabtu, 05 Oktober 2024 | 12:44
NEWS

Megawati Ungkap Gunung Berapi Bawah Laut saat Bertemu Ilmuan Rusia di Kantor Rektor Universitas St. Petersburg

Megawati Ungkap Gunung Berapi Bawah Laut saat Bertemu Ilmuan Rusia di Kantor Rektor Universitas St. Petersburg
Prof. Dr. Megawati Soekarnoputri dan Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri MS saat ramah tamah dengan rektor dan ilmuan St.Petersburg, Rusia. (Foto: Tim Media PDIP/MS&MJS)

ASKARA - Presiden Kelima RI, Prof.Dr.Megawati Soekarnoputri, mengajak pihak Rusia melalui St.Petersburg University (SPBU), untuk bersama-sama melakukan riset laut dalam, khususnya menyangkut gunung berapi di bawah laut.

Topik itu muncul di dalam pembicaraan delegasi Indonesia yang dipimpin Megawati, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), dengan delegasi SPBU Rusia dipimpin Rektor Prof. Nikolay Kropachev.
Pertemuan dilakukan di kantor Rektor Universitas St. Petersburg, pada Senin (16/9) siang waktu setempat.

“Di laut kami sudah ditemukan 5 gunung api di bawah laut dan masih aktif. Apakah dari sisi Rusia, melalui universitas, apakah kampus Rusia memiliki hal membantu untuk menghitung gunung ini kapan meletusnya? Kami butuh keilmuan mengenai itu,” kata Megawati di dalam pertemuan tersebut.

Nikolay yang merupakan ahli hukum, langsung meminta jajarannya yang hadir untuk mengontak pengajar bidang dimaksud, agar tahu sejauh mana mereka punya keahlian terkait isu dimaksud. Dan ketahuan, Rusia juga lagi rajin-rajinnya meneliti isu gunung api bawah laut.

Megawati menyatakan Indonesia akan sangat senang bekerja sama bidang keilmuan dengan Rusia menyangkut penelitian bawah laut demikian.

“Saya pikir, kalau Rusia bisa kirim Yuri Gagarin ke ruang angkasa, bukan tak mungkin Rusia bisa memasuki lautan ribuan kilometer dalamnya. Makanya saya tawarkan nanti bisa dibahas lebih lanjut. Kalau bisa, saya akan tandatangani hal tersebut,” kata Megawati.

Menurut putri Proklamator RI Sukarno itu, meneliti hal itu sangat penting. Tahun 1800an, ketika anak Gunung Krakatau meletus, debunya sampai membuat dunia gelap selama tiga bulan.

“Makanya saya menilai penting mendalami, kalau bisa ada ilmu soal ini. Saya tak bisa bayangkan kalau gunung api bawah laut ini meletus, bagaimana dampaknya ke lingkungan. Mungkin Rusia dengan begitu banyak keilmuannya, bisa membantu,” kata Megawati.

Prof.Nikolay merespons dengan menyatakan ia sangat mengerti kekhawatiran yang dirasakan oleh Megawati. Di Rusia sendiri, ada juga gunung berapi di bawah laut yang terletak di sekitar perbatasan negaranya dengan Jepang.

“Jadi tema ini diselidiki di Rusia dan ada ahlinya. Jadi kami disini siap membentuk tim, dari kampus ini dan daerah Rusia lain, untuk meneliti gunung berapa bawah laut dengan Indonesia,” kata Prof.Nikolay.

Diketahui, Prof. Dr. Megawati Soekarnoputri mengawali kunjungan kerjanya di Rusia dengan menggelar pertemuan dan ramah tamah dengan Rektor Universitas St. Petersburg Prof. Nikolay Kropachev.

Megawati didampingi oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga serta Guru Besar Fakultas Hubungan Internasional Universitas St.Petersburg, Connie Rahakundini Bakrie.

Terlihat juga yang turut mendampingi Megawati, Ketua DPP PDIP Bidang Luar Negeri Ahmad Basarah, Ketua DPP PDIP Bidang Kelautan dan Perikanan Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri MS, Anggota Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Kesowo, dan Wakil Kepala BRIN Amarulla Octavian. Sejumlah sahabat Bu Megawati juga tampak ikut menemani. Seperti Herman Herry serta Samuel Wattimena.

Komentar