Selasa, 17 September 2024 | 03:46
COMMUNITY

PGI Perkenalkan Situs rumahbersama.id di Konferensi HAM Universitas Brawijaya

PGI Perkenalkan Situs rumahbersama.id di Konferensi HAM Universitas Brawijaya
PGI perkenalkan situs rumahbersama.id di Konferensi HAM Universitas Brawijaya (Dok Ronald)

ASKARA - Di sela-sela penyelenggaraan 7th Conference of Human Rights yang dilangsungkan di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Kota Malang, tim rumahbersama.id didampingi Sekretaris Eksekutif bidang Kesaksian dan Keutuhan Ciptaan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Pdt. Jimmy Sormin, S.Th., M.A, mendapat kesempatan untuk mempresentasikan situs rumahbersama.id.

Pada kesempatan tersebut Ketua Tim Peneliti rumahbersama.id, Dr. Leo Chrysostomos Epafras, menjelaskan tentang latar belakang dibentuknya tim peneliti yang kemudian melahirkan rumahbersama.id,.

Menurut Leo lahirnya rumahbersama.id merupakan inisiatif yang datang langsung dari PGI. Situs ini merupakan sebuah sistem berbasis data dengan memuat kumpulan insiden, peristiwa-peristiwa di seluruh Indonesia yang berasal dari semua agama, secara khusus menyangkut toleransi dan intoleransi.

“Ini (rumahbersama.id-red) masih dalam tahap penyelesaian. Rumahnya (situs) kira-kira sudah selesai delapan puluh persen. Yang kami kerjakan termasuk pengumpulan data-data insiden sebanyak mungkin baik yang bersifat inisiatif-inisiatif toleransi, maupun intoleransi,” ujar Leo saat presentasi rumahbersama.id yang digelar di Gedung C Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Kamis siang (29/8).

Dosen Program Studi Agama dan Lintas Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (Center for Religious and Cross-cultural-UGM) itu juga menambahkan nantinya rumahbersama.id akan diluncurkan dalam bentuk situs maupun aplikasi, dengan menargetkan peneliti, organisasi keagamaan, hingga mahasiswa studi Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (KBB) sebagai penggunanya.

“Harapannya dengan layanan ini kita bisa mengetahui semua insiden sejak Indonesia merdeka sampai sekarang. Kami masih mengumpulkan dari berbagai macam lini sehingga belum cukup seimbang pada periodisasi dan datanya,” tambah Leo.

Leo melanjutkan, insiden yang dikumpulkan oleh rumahbersama.id juga dikelompokkan tak sebatas berdasarkan tahun, namun juga berdasarkan lokasi dan pihak yang terdampak dari peristiwa KBB itu sendiri. Tidak berhenti sampai di situ, pengelompokan data juga dihimpun berdasarkan sumber yang menerbitkan data itu sendiri.

“Berdasarkan siapa yang paling terdampak, juga berdasarkan siapa pihak yang mendorong rekonsiliasi pedamaian dengan agama apa saja itu terjadi, hingga agama-agama apa saja yang ikut terdampak, itu bisa ditampilkan di sini. Mau pun data overtime, yaitu data sepanjang sejarah mulai dari tahun 1945. Kita punya data mulai dari tahun 1941 hingga yang paling baru di tahun 2024 ini,” imbuhnya. 

Di sisi lain, lanjut Leo lagi, tim rumahbersama.id juga mengumpulkan data berupa kumpulan regulasi yang menyangkut Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan, baik regulasi berupa kebijakan publik yang mendukung mau pun yang menghalangi, atau berpotensi menghalangi Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan di Tanah Air.

“Jadi misalnya kita ingin mengetahui sebuah peristiwa atau mendapatkan informasi melalui situs rumahbersama.id ini, berupa kasus-kasus yang baik, misalnya tentang Riyanto yakni anggota Banser yang menyelamatkan umat dari ancaman bom di sebuah gereja. Seperti inilah beberapa laporan yang mengutip nama dari Riyanto, ini akan muncul sekaligus dengan detail dan deskripsi dari peristiwanya,” ujar Leo sembari memeragakan pencarian konten lewat mesin pencarian yang dimiliki oleh rumahbersama.id.

Di penutup, Leo ikut menjelaskan tentang sejumlah lembaga yang menjadi sumber data dari rumahbersama.id. Di antaranya Setara Institute, Komnas HAM, Komnas Perempuan, media massa, Arsip Nasional Republik Indonesia, hingga Wahid Foundation.

“Kita (rumahbersama.id) tidak memproduksi data secara khusus, tetapi mengumpulkan dari Setara Institute, Komnas HAM, Wahid Foundation, dan semua sumber yang bisa membantu pengumpulan data untuk situs ini,” tutup Leo. 

 

 

Komentar