Hadiri Haul Buntet Pesantren, Prof. Rokhmin Dahuri Mengajak Umat Islam Memiliki SDM Unggul

ASKARA - Buntet Pesantren menyelenggarakan Haul Almarhumin Almarhumat dan Silaturahmi Alumni Nadwatul Banan, Nadwatul Banat Buntet Pesantren di Masjid Jami Pondok Buntet Pesantren, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu, 3 Agustus 2024.
Acara tersebut dihadiri Ketum Dulur Cirebonan Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri MS dan Presiden PKS (Partai Keadilan Sejahtera), H. Ahmad Syaikhu
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Rokhmin Dahuri mengajak bermuhasabah, bahwa Umat Islam itu the best umat, sebaik-baiknya umat mulai Nabi Adam, Insya Allah sampai hari kiamat.
Sebagaimana firman Allah dalam Surat Ali Imran ayat 110: "Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah."
Anggota DPR terpilih periode 2024 - 2029 itu menegaskan, seharusnya implikasi dari firman Allah umat terbaik itu kita bisa menggapai bukan hanya di dunia tapi juga kebaikan di akhirat
"Harusnya implikasi statemen dari Allah bahwa umat yang terbaik pada Surat Al Baqarah ayat 201 disebut juga dengan doa Sapu Jagat, "Rabbana, atina fid dunya hasanah, wa fil akhirati hasanah, wa qina adzaban nar.": (Tuhan kami, berikan kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Lindungilah kami dari siksa neraka)," tuturnya.
Guru Besar IPB University itu menceritakan sejarah dan fakta empiris membuktikan, bahwa bangsa yang maju, makmur, dan berdaulat sejak masa Kejayaan Romawi, Era Keemasan Umat Islam (Fathu Makkah 645 M – berakhirnya Khilafah Utsmaniyah Turki 1924 M) hingga hegemoni Kapitalisme (1924 M – sekarang).
"Mereka yang memiliki SDM berkualitas yang mampu menguasai, menghasilkan, dan menerapkan hasil riset (inovasi IPTEKS) dalam segenap aspek kehidupan bangsa-nya," tegasnya.
Lalu, Prof. Rokhmin Dahuri mengajak umat Islam mewujudkan SDM Unggul untuk mengejar ketertinggalan bangsa.
Saat ini Indonesia masih banyak tertinggal dalam beberapa bidang dari negara lain termasuk negara Kawasan Asia Tenggara (Asean). Penyebab ketertinggalan tersebut menurut Prof Rokhmin disebabkan oleh faktor internal dan eksternal.
“Faktor Internal ini adalah faktor dari diri kita sendiri sebagai bangsa belum ada Road Map atau peta jalan Pembangunan Nasional yang Komprehensif, Tepat, dan Benar yang dilaksanakan secara berkesinambungan. Kemudian kualitas SDM (knowledge, skills, expertise, dan etos kerja) relatif rendah,” terang Duta Besar Kehormatan Jeju Island Korea Selatan tersebut.
Komentar