Kamis, 15 Mei 2025 | 07:48
NEWS

Kisah Anak Yatim Bakul Peyek Jadi Polisi

Kisah Anak Yatim Bakul Peyek Jadi Polisi
Anak bakul peyek jadi polisi (Dok Humas Polri)

ASKARA - Bermodal ketekunan dan tekad bulat, Toni Sugiantoro (21), anak penjual rempeyek asal Desa Banjaragung, Kecamatan Bareng, Jombang, berhasil mewujudkan mimpinya menjadi anggota Polri. Kisah perjuangannya tak hanya menginspirasi, tetapi juga menunjukkan betapa kuatnya semangat untuk mengubah nasib.

Toni merupakan anak bungsu dari Endang Sukesi (52), satu-satunya anak yang tersisa setelah kakaknya meninggal dunia. Ayahnya, Pitoro, juga telah lama meninggal, sehingga Toni hanya tinggal bersama ibunya di Desa Banjaragung. Endang sehari-hari mengandalkan penjualan rempeyek dan permak baju untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Kehidupan yang sederhana inilah yang membuat tekad Toni semakin bulat untuk menjadi polisi dan membahagiakan ibunya. “Saya ingin orangtua saya bangga. Apalagi Ibu hanya berjualan rempeyek dan permak baju. Bapak sudah meninggal, kakak juga sudah meninggal, tahun ini batas umur saya mendaftar,” ujarnya.

Tahun 2024 merupakan batas maksimal usia Toni untuk mendaftar menjadi calon anggota Polri. Menyadari hal ini, Toni mulai giat berlatih untuk mempersiapkan diri mengikuti seleksi. Sembari berlatih, ia juga membantu ibunya membuat rempeyek untuk dijual.

Berkat kegigihan dan tekadnya, Toni akhirnya lolos menjadi anggota Polri tanpa dipungut biaya. Selanjutnya, ia akan mengikuti pendidikan tamtama pada 23 Juli 2024. “Alhamdulillah masuk Polri gratis tidak bayar sama sekali, hanya bimbel tapi itu juga saya dibantu orang yang baik dan memberikan semangat agar selalu fokus kejar cita-cita,” katanya.

Rasa haru dan bangga tak bisa disembunyikan oleh Endang Sukesi. Ia menangis bahagia melihat anaknya berhasil mewujudkan cita-cita almarhum suaminya. “Sangat senang sekali, bangga sekali punya anak bisa sukses walaupun orangtuanya kurang mampu. Jualan rempeyek setiap hari hasil tidak seberapa dan permak baju, tapi ada orang baik membantu bimbel anak saya, saya berterima kasih,” ungkap Endang.

Endang mengaku demi kesuksesan anaknya, ia tak henti-hentinya berdoa serta berpuasa agar cita-cita Toni tercapai dan dapat mengangkat derajat keluarga. “Dengan kondisi ekonomi kami, seperti tidak mungkin tapi alhamdulillah Toni berhasil diterima. Bapaknya kepengen sekali anaknya jadi pegawai tidak seperti orang tuanya yang hanya buruh ke sawah. Selalu puasa senin-kamis, tengah malam bangun sholat, apapun dilakukan agar anak sukses membanggakan orang tua,” ujarnya.

Endang berharap agar anaknya selalu sehat dan dilancarkan masa pendidikannya, serta menjadi polisi yang jujur dan bertanggung jawab. “Harapannya semoga lancar semuanya, mendoakan agar anaknya selalu diberikan kesehatan, kelancaran, kemudahan sampai tuntas pendidikan, semoga anak saya sehat selalu,” pungkasnya.

 

 

Komentar