ASKARA - Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD menilai makan siang gratis yang diusung Prabowo-Gibran tidak visioner alias tidak kompatibel dengan perspektif jangka panjang.

Yang lebih penting, kata Mahfud, bagaimana memberdayakan masyarakat dan pemerintah memfasilitasi kemajuan masyarakat. Ibarat kata, rakyat harus diberi kail pancing, bukan cuma ikan.

“Makan siang gratis susu dan sebagainya itu kan impor, kira-kira barang-barang impor. Kalau Gastronomi dari bumi-bumi kita dan laut-laut kita,” kata Mahfud MD saat jumpa pers di Djakarta Theatre, Jakarta, Sabtu (30/12).

Berbeda dengan program Gastronomi yang diusung bersama Ganjar Pranowo itu asli pribumi. Program Gastronomi, kata  Mahfud, punya perspektif jangka panjang dan bertujuan memperkuat masyarakat untuk hidup mandiri dan sejahtera.

“Ganjar-Mahfud merancang program jangka panjang soal pemberian gizi bagi masyarakat. Bukan hanya makan siang, tapi makanannya juga sehat,” tegas Mahfud.

Program Gastronomi itu, jelas Mahfud, berbeda dengan makan siang gratis yang bersumber dari impor dan diusung oleh Prabowo-Gibran.

Program makan siang dan susu gratis yang dikampanyekan Prabowo-Gibran untuk menjawab persoalan stunting dan tantangan generasi emas Indonesia.