Minggu, 28 April 2024 | 11:16
NEWS

Dahulu Kopi Cianjur Melegenda hingga Eropa

Dahulu Kopi Cianjur Melegenda hingga Eropa
Potret para pekerja sedang mengupas biji kopi dengan mulut di Priangan sekitar tahun 1910. Mungkin karena cara mengupas yang unik ini menjadikan kopi dari Cianjur, dahulu melegenda hingga ke Eropa (Dok KITLV 31171)

ASKARA - Menurut sejarawan Jan Breman dan G.J Knaap, Cianjur merupakan pemasok kopi terbesar untuk VOC sejak awal abad ke-18. Setengah hingga tiga perempat perdagangan kopi dunia berasal dari VOC dan jumlah itu setengahnya dihasilkan dari Priangan bagian barat, yakni Cianjur.

Pasokan kopi ini semakin melimpah saat VOC memberlakukan sistem tanam paksa dalam nama "Preanger Stelsel" atau Sistem Priangan pada 1720. Dengan memanfaatkan bangsawan lokal (menak dan santana) VOC menekan masyarakat untuk menjual produk mereka hanya kepada VOC dengan harga murah.

Sekitar empat sampai enam juta pon kopi diangkut dari Priangan menuju Belanda pada tahun 1730. VOC sendiri tidak kesulitan dalam memasarkan bijih hitam pahit, yang mereka sebut sebagai "Kopi Jawa" ke Eropa. Begitu populernya "Kopi Jawa" di Eropa, hingga seorang  pendeta bernama Francois Valentijn, mengeluhkan kecanduan orang-orang Eropa terhadap benda hitam dari Hindia Timur itu.

Kopi Jawa asal Priangan (Cianjur) memiliki kualitas terbaik pada saat itu, hingga menjadi andalan VOC di pasaran dunia. Bahkan saat kekuasaan beralih ke Hindia Belanda di awal abad ke-19, kas keuangan pemerintah Hindia Belanda jaman Herman Willem Daendels pernah surplus.

Dan di tahun 1994, karena kenikmatan kopi ini pula James Gosling menamakan bahasa pemograman komputernya yang super legend dengan nama "Java"*), berikut logo secangkir kopi ngebul. Ide nama ini berasal dari kecanduan para pencipta bahasa pemrograman ini (James Gosling, Mike Sheridan, dan Patrick Naughton) terhadap Kopi Jawa (Java Coffee).

Catatan : 
KITLV 31171
Judul: Koffiebonen pellen met de mond op een koffie-onderneming in de Preanger.

Komentar