Selasa, 07 Mei 2024 | 02:42
NEWS

Gandeng Gibran, Pemilih Prabowo yang Tak Puas pada Jokowi Berpotensi Migrasi ke AMIN

Gandeng Gibran, Pemilih Prabowo yang Tak Puas pada Jokowi Berpotensi Migrasi ke AMIN
Ratno Sulistiyanto

ASKARA – Koalisi Indonesia Maju (KIM) akhirnya menyepakati Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) yang akan mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertarung di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Pemilihan Gibran sebagai Bacawapres sendiri menimbulkan kontroversi. 

Selain karena putra dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), langkah mulus Gibran maju sebagai Bacawapres juga buah dari putusan kontroversial Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengizinkan seseorang yang pernah menjadi kepala daerah meskipun belum berumur 40 tahun, bisa maju sebagai capres ataupun cawapres. 

Padahal, dalam konstitusi, batasan minimal capres dan cawapres adalah 40 tahun. Hal lain yang menimbulkan kontroversi adalah ketua MK Anwar Usman merupakan paman dari Gibran atau adik ipar Presiden Jokowi. 

Menyikapi hal tersebut, Direktur Eksekutif Indopol Survey Ratno Sulistiyanto menuturkan, penunjukan Gibran sebagai bawawapres yang diusung KIM bakal mengubah konstelasi politik di Tanah Air. 

Sebab, jelas Ratno, Gibran dan Jokowi merupakan kader PDI Perjuangan (PDIP) yang sebelumnya telah menetapkan Ganjar Pranowo sebagai Bacapres bergandengan dengan Mahfud MD. 

Menurut Ratno, pemilih Jokowi pada Pilpres 2019 lalu yang sebelumnya berpotensi memilih Ganjar Pranowo, kini kemungkinan besar akan bergeser mendukung pasangan Prabowo-Gibran sehingga akan menggerus pemilih Ganjar-Mahfud MD. 

Pada poros lainnya, pemilih Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 lalu yang tidak puas dengan kinerja atau kepemimpinan Jokowi berpotensi besar bermigrasi memilih pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN). 

”Kalau cerdas mengelola konstelasi politik ini, pasangan AMIN akan mendapatkan insentif elektoral dari majunya Gibran sebagai pasangan Prabowo,” tutur Ratno, Senin (23/10). 

Tidak hanya itu, lanjut Ratno, sekitar 30% pemilih swing voter yang sebelumnya berpotensi memilih Prabowo juga bisa diambil pasangan AMIN, begitu pula ada 40% swing voter Ganjar Pranowo yang juga bisa diambil AMIN. 

”Sebanyak 8% calon pemilih yang belum menentukan pilihan atau undecided voter juga bisa diambil AMIN kalau pandai mengolah peluang ini,” kata Ratno.

Disisi lain, peneliti alumni Universitas Brawijaya Malang ini mengatakan bahwa pemilih AMIN tergolong sangat loyal. 

"Dari hasil survei yang dilakukan, 63% calon pemilih AMIN sudah tidak akan berubah. Tingkat partisipasi pemilih AMIN ini lebih tinggi daripada calon pemilih pasangan capres dan cawapres lainnya,” tutur Ratno.

Diketahui, setelah Koalisi Indonesia Maju (KIM) resmi menetapkan Gibran sebagai Bacawapres pendamping Prabowo, kini sudah ada tiga pasangan calon yang akan berlayar di Pilpres 2024 pendatang. 

Pasangan pertama yakni Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar yang diusung Koalisi Perubahan yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai NasDem, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), serta didukung Partai Ummat dan Partai Masyumi. 

Berikutnya pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang diusung PDI Perjuangan, PPP, Partai Hanura dan Partai Perindo. Pasangan ketiga adalah Prabowo-Gibran yang diusung delapan parpol, yakni Partai Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, dan beberapa parpol nonparlemen.

Komentar