Sabtu, 27 April 2024 | 18:37
NEWS

Apakah Tongkat Komando yang Dipegang Puan Asli Milik Bung Karno?

Apakah Tongkat Komando yang Dipegang Puan Asli Milik Bung Karno?
Bung Karno dan Puan pegang tongkat komando (Dok Askara)

ASKARA - Ada yang menarik ketika Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani tampil di atas panggung Stadion Jatidiri Semarang dalam kegiatan Konsolidasi PDI Perjuangan Pemenangan Pemilu 2024. Puan Maharani digambarkan menerima tongkat estafet secara hologram dari Presiden Pertama, Ir. Soekarno sebagai Ketua Pemenangan Pemilu 2024, baik Pileg maupun Pilpres.

Puan Maharani mengatakan tongkat amanat yang diterimanya dari 'Bung Karno' merupakan simbol dari upaya partai dalam melanjutkan cita-cita presiden pertama Indonesia itu.

Tongkat komando memang menjadi penampilan khas Sang Proklamator Bangsa Indonesia. Hampir di setiap acara resmi, Bung Karno senantiasa membawa tongkat komando yang berbeda-beda, karena dia memiliki banyak koleksi tongkat komando.

"Jika melihat tongkat komando yang dipegang oleh Puan Maharani, bentuknya berbeda dengan tongkat yang biasa di bawa oleh Bung Karno karena tidak ada ulirnya. Dan tongkat yang dibawa Puan itu seperti terbuat dari kayu liwung," kata salah satu pengamat spiritual, Kanjeng Yoga Hartanto, Minggu (27/8).

Dia pun menambahkan, bahwa tongkat yang dipegang Puan Maharani adalah gambaran simbol kepemimpinan untuk seseorang yang dipercaya memimpin. 

"Ide dan kreatifitas panitia konsolidasi dengan menampilkan hologram Bung Karno yang menyerahkan tongkat komando patut diapresiasi," ujar Yoga.

Roso Daras, penulis buku "Soekarno, Serpihan Sejarah yang Tercecer",menuliskan bahwa Bung Karno memiliki tiga Tongkat Komando yang bentuknya sama. Satu tongkat yang ia bawa saat keluar negeri, satu tongkat untuk berhadapan dengan para Jenderalnya, dan satu tongkat lagi yang selalu ia bawa saat berpidato.

Dijelaskan Roso, kayu yang dibuat sebagai tongkat bukan sembarang kayu, melainkan kayu pucang kalak. Pucang adalah jenis kayu, sedangkan Kalak adalah nama tempat di selatan Ponorogo, atau utara Pacitan. Di pegunungan Kalak terdapat tempat persemayaman keramat. Di atas persemayaman itulah tumbuh pohon pucang.

Ada begitu banyak jenis kayu pucang, tetapi dipercaya pucang kalak memiliki ciri khas. Salah satu cara untuk mengetes keaslian kayu pucang kalak, pegang tongkat tadi di atas permukaan air.

"Jika bayangan di dalam air menyerupai seekor ular yang sedang berenang, maka berarti kayu pucang kalak itu asli. Tetapi jika yang tampak dalam bayangan air adalah bentuk kayu, itu artinya bukan pucang kalak. Pucang biasa," ungkapnya.

Sementara, penulis biografi Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, Cindy Adams, menulis Bung Karno berkata bahwa tongkat komandonya itu tidak memiliki daya sakti atau daya linuwih.

"Itu hanya kayu biasa yang aku gunakan sebagai bagian dari penampilanku sebagai pemimpin dari sebuah negara besar", kata Bung Karno kepada Cindy Adams pada suatu saat di Istana Bogor.

Dalam biografi itu diceritakan, pernah pada suatu saat dalam pertemuannya dengan Presiden Kuba, Fidel Castro, Castro memegang tongkat Bung Karno dan bercanda,

"Apakah tongkat ini sakti seperti tongkat kepala suku Indian..?? "

Bung Karno hanya tertawa saja mendengar pertanyaan itu.

Banyak masyarakat percaya bahwa tongkat komando Bung Karno bukanlah sembarang tongkat. Tongkat komando Bung Karno adalah tongkat sakti, yang jika dibuka berisi ujung mata tombak pusaka.

Komentar