Jumat, 10 Mei 2024 | 18:51
NEWS

Aneka Atraksi Seni Meriahkan Festival Budaya Manggarai 2023 di TMII

Aneka Atraksi Seni Meriahkan Festival Budaya Manggarai 2023 di TMII
Konferensi pers Festival Budaya Manggarai 2023 di TMII

ASKARA - Pertunjukan tarung Caci hingga Tarian Kolosal akan meramaikan ajang Festival Budaya Manggarai (FBM) ke-2 di Anjungan Nusa Tenggara Timur, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta pada Sabtu dan Minggu, 24-25 Juni 2023.

Festival yang diselenggarakan Komunitas Perempuan Manggarai (KPM) ini mengusung tema “Ca Nai, Ca Manggarai, Tana Kuni Agu Kalo” yang artinya Satu Hati, Satu Manggarai, Tanah Tempat Kelahiran.

"Festival Budaya Manggarai 2023 ini adalah yang kedua. Sebelumnya kita juga adakan even serupa pada 2019," ujar Ketua Panitia FBM 2023, Ibu Maswaty Mahal, saat konferensi pers di TMII, Jakarta, Minggu (18/6).

Dalam konferensi pers itu, ibu Maswaty didampingi Perwakilan dari IKAMASi, Gomdas Gunardo Gunur, perwakilan dari IKMKJ Libertus Jehanidan, serta pembawa acara Adventina Violeta Gunur.

Ibu Maswaty menjelaskan, FBM 2023 ini merupakan bentuk tanggung jawab warga Manggarai perantauan dalam menjaga karakter dan identitas budaya Manggarai di tengah derasnya arus globalisasi yang tidak bisa dihindari.

"Berbeda dengan 2019, FBM 2022 kali ini juga diisi Talk Show Budaya dan Pendidikan. Selain juga Misa Inkulturasi Budaya, Fashion Show, Pertunjukan Seni Budaya, Pentas Caci, Pertunjukan Musik, dan Tarian Kolosal," lanjutnya.

Ibu Maswaty berharap, Festival Budaya Manggarai ini dapat menanamkan kebanggaan akan nilai-nilai budaya Manggarai pada generasi penerus, sehingga dapat dipertahankan sebagai warisan luhur turun temurun.

"Kami pun berharap generasi milenial akan merespon positif dengan semangat melestarikan budaya dan nilai-nilai luhurnya dalam kehidupan mereka," paparnya.

Festival Budaya Manggarai 2023 yang digelar Komunitas Perempuan Manggarai (KPM) juga menggandeng Ikatan Keluarga Manggarai Bekasi (IKAMASI) dan Ikatan Keluarga Manggarai Kebon Jeruk Jakarta (IKMKJ) untuk mementaskan Tarian Caci, Sanda, dan Mbata.

"IKAMASI akan berperan sebagai ata one (tuan rumah) dan IKMKI sebagai Meka Landang (tamu pendatang)," papar Ibu Maswaty.

Terkait peserta, FBM 2023 melibatkan generasi milenial diaspora Manggarai di Jabodetabek sebagai penari dan pengisi acara.

Adapun dalam talkshow budaya akan menghadirkan Romo Dr Inosensius Sutam Pr, rohaniwan & budayawan sebagai narasumber. Kemudian Happy Heart Foundation sebagai narasasumber dalam Talk Show Pendidikan.

Selainnitu, ada juga Ivan Nestorman, musisi neo tradisi yang karya-karyanya menggabungkan berbagai elemen musik dengan sajian etnis Manggarai dan NTT sebagai penampil dalam pertunjukan musik. Lalu ada Brigida Lourdes, seorang creative director, fashion stylist juga influencer keturunan Manggarai yang akan terlibat dalam pementasan peragaan busana. 

"Festival yang juga didukung oleh Kemenparekraf ini di hari pertama akan mengadakan Misa Inkulturasi Budaya Manggarai yang dipimpin oleh Mgr Paskalis Bruno Syukur, OFM. Misa ini merupakan ucapan syukur dalam Perayaan Ekaristi menggunakan bahasa Manggarai dengan iringan lagu, musik tradisional dan tari-tarian Manggarai," jelas Ibu Maswaty.

Yang menarik, festival ini tidak hanya menampilkan berbagai atraksi seni budaya, tetapi juga Talk Show Budaya yang bertujuan menjelaskan makna filosofi dan nilai-nilai luhur dari atraksi seni dan tarian Manggarai yang ditampilkan. Sekaligus memperkenalkan jenis-jenis peralatan yang digunakan dan makna filosofis yang terkandung di dalamnya.

Sementara Talk Show Pendidikan akan mengenalkan program NGO Happy Heart Indonesia dalam mendukung infrastruktur pendidikan sebagai penunjang utama terselenggaranya proses pendidikan di daerah-daerah yang membutuhkan.

FBM juga akan menampilkan keanekaragaman olahan pangan asli, hasil pertanian, kuliner dan kerajinan khas Manggarai agar lebih dikenal dan digemari oleh diaspora Manggarai maupun khalayak umum sehingga dapat membawa dampak positif bagi perekonomian warga diaspora Manggarai di Jabodetabek maupun tanah kelahiran. 

"Melalui Fashion Show “Pesona Tenunan Manggarai” diharapkan dapat menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi pada tenunan khas Manggarai, sehingga para penenun di Manggarai yang sebagian besar perempuan dapat menjadikan kegiatan menenun sebagai sumber penghasilan ekonomi keluarga dan kelangsungan tenunan Manggarai pun dapat dijaga dari generasi ke generasi," papar Ibu Maswaty.

Tarian kolosal yang dibawakan gadis-gadis Manggarai akan memvisualisasikan puisi “Narasi Perempuan Manggarai” karya Gabriel Mahal, yang menuturkan peran perempuan Manggarai dalam keindahan narasi “Roko Molas Poco” (arti harafiah: “gadis dari hutan”)

Molas Poco atau gadis hutan adalah sebutan untuk kayu yang diambil di hutan guna dijadikan tiang utama dalam membangun sebuah Rumah Gendang. Prosesi memindahkan kayu ke tempat yang akan didirikan rumah adat tersebut dinamakan Roko Molas Poco, sebuah ritual adat mulia dan suci warisan para leluhur.

Puisi ini menuturkan makna filosofis mengapa kayu tiang penyanggah utama rumah adat dipersonifikasi sebagai seorang gadis (perempuan), yaitu: “Perempuan adalah “siri bongkok" (tiang penyanggah utama) keluarga, siri bongkok masyarakat, siri bongkok bangsa, siri bongkok negara, siri bongkok penjaga keutuhan relasi harmonis manusia dengan alam yang berpuncak pada Sang Maha Pencipta” (kutipan dari puisi “Narasi Perempuan Manggarai” karya Gabriel Mahal. 

Festival Budaya Manggarai ini diharapkan akan dihadiri oleh pengunjung yang tidak terbatas pada diaspora Manggarai maupun NTT saja, tetapi juga oleh pengunjung Taman Mini Indonesia Indah baik lokal maupun mancanegara. Sampai jumpa di FBM 2023!

Komentar