Selasa, 16 April 2024 | 11:30
NEWS

Minyak Dunia dan Dolar Turun, Pemerintah Harus Konsekuen Turunkan Harga BBM Subsidi

Minyak Dunia dan Dolar Turun, Pemerintah Harus Konsekuen Turunkan Harga BBM Subsidi
Anggota Komisi VII DPR Mulyanto

ASKARA – Seiring dengan turunnya harga minyak dunia ke level USD68/barel, Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta pemerintah menurunkan harga BBM bersubsidi. 

Apalagi, lanjut Mulyanto, nilai tukar rupiah terhadap dolar juga sedang membaik sehingga, tidak ada alasan bagi pemerintah untuk tidak menurunkan harga BBM subsidi sekarang.

Pemerintah, tutur Mulyanto, harus konsekuen dengan pola penghitungan harga jual BBM bersubsidi. 

"Jangan hanya mau menaikan harga BBM bersubsidi di saat harga minyak dunia melonjak, tapi enggan menurunkan harga di saat harga minyak dunia anjlok," kata Mulyanto kepada para wartawan, Jumat (5/5/2023).

"Tren harga pasar minyak dunia terus menurun sejak Juni 2022 yang menyentuh USD120/barel. Per 4 Mei 2023 harga minyak mentah WTI sudah mencapai USD 68/barel. Hampir setengah dari harga minyak saat dipuncak tahun 2022. Jadi wajar kalau harga BBM bersubsidi turun," sambung Wakil Ketua F-PKS Bidang Industri dan Pembangunan ini. 

Mulyanto mendesak pemerintah segera menghitung ulang besaran harga BBM bersubsidi bagi masyarakat. 

Mulyanto mengingatkan pemerintah jangan merugikan masyarakat dengan menahan hak masyarakat mendapatkan BBM murah. 

Mulyanto berpendapat saat ini masyarakat membutuhkan bantuan untuk dapat bangkit memperbaiki kondisi ekonominya. 

"Terutama bagi masyarakat yang sehari-harinya bekerja di sektor informal yang membutuhkan bantuan subsidi dari pemerintah," beber Anggota Baleg DPR RI ini.

Mulyanto berharap penurunan harga BBM bersubsidi akan menggerakan ekonomi sekaligus meningkatkan daya beli masyarakat. 

"Melihat sementara harga hari ini sudah jauh merosot di bawahnya," tukas Mulyanto.

Saat pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi bulan September 2022, ungkap Mulyanto, harga minyak mentah dunia sedang tinggi, yakni di atas USD100/barel, serta kurs dolar sebesar Rp15.500/dolar. 

"Kini harga minyak dunia anjlok menjadi  USD 68/barel dengan kurs dolar terhadap rupiah sebesar Rp14.600," ungkap Mulyanto.

Legislator asal Dapil Banten 3 ini menilai, sekarang adalah saat yang tepat bagi pemerintah untuk menurunkan harga BBM bersubsidi.  

"Apalagi asumsi makro APBN 2023 terkait ICP sebesar USD90/barel. Jauh di atas harga minyak dunia," tandas Mulyanto.

Komentar