Jumat, 19 April 2024 | 01:28
MILITER

UNESCO Apresiasi Pagelaran Wayang Orang 'Pandawa Boyong' TNI AL

UNESCO Apresiasi Pagelaran Wayang Orang 'Pandawa Boyong' TNI AL

ASKARA - Pagelaran Wayang Orang dengan lakon “Pandawa Boyong” yang diselenggarakan oleh TNI Angkatan Laut (TNI AL) dalam rangka memperingati Hari Dharma Samudera pada 15 Januari lalu di Taman Ismail Marzuki Jakarta, bukan saja telah menarik perhatian publik di dalam negeri, tetapi pagelaran tersebut hingga mendapatkan apresiasi dari Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).    

Atas pelaksanaan tersebut UNESCO yang diwakili oleh Ketua Regional Asia Pasifik, Christina Cojocaru, yang juga hadir dan menyaksikan secara langsung pagelaran menyampaikan bahwa UNESCO merasa terhormat dapat menyaksikan bagaimana semangat gotong-royong ini diwujudkan dalam pagelaran Wayang Orang. 

“Terima kasih kepada Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, karena telah menghidupkan pertunjukan Pandawa Boyong yang inspiratif dan mendidik. Kerja keras dan upaya luar biasa dalam mempromosikan dan melestarikan bentuk seni tradisional Wayang Orang mendapat apresiasi positif dari UNESCO,” ungkap Ketua Regional Asia Pasifik UNESCO tersebut.

Menurut organisasi yang mewadahi pendidikan hingga pelestarian budaya di PBB ini, pagelaran yang diselenggarakan oleh TNI AL sangat luar biasa, bukan hanya pada pelestarian kebudayaan tetapi juga diperankan oleh para Pimpinan TNI serta POLRI dimana hal tersebut mewujudkan sinergitas yang kuat.  

Seperti yang telah diketahui, Pagelaran Wayang Orang ini merupakan inisiasi dari Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono saat masih menjabat sebagai Kasal, dimana Lakon Pandawa Boyong menceritakan tentang lima orang ksatria bersaudara boyongan (pindah) dari Alengka yang dikuasai Kurawa ke Astinapura.

Kepindahan itu untuk memerdekakan diri dari kekuasaan Kurawa, mereka harus berperang melawan Kurawa yang jumlahnya jauh lebih besar karena utusan Pendawa untuk berdiplomasi mengalami kegagalan. Kurawa dilengkapi dengan persenjataan lebih banyak, namun berkat kesungguhan yang didasarkan niat baik, Pandawa dapat memenangkan perang itu.

Senada dengan itu, dikesempatan yang sama Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali juga menyampaikan bahwa, dengan pagelaran wayang orang ini selain dalam rangka memperingati hari Dharma Samudera juga untuk melestarikan budaya nusantara dan mempelajari sifat-sifat kepemimpinan para tokoh wayang tersebut.

“Pagelaran ini selain dalam rangka memperingati Hari Dharma Samudera, juga untuk menunjukkan bahwa perjuangan harus terus dilakukan, salah satunya dengan melestarikan budaya dan mempelajari nilai-nilai kepemimpinanan dari tokoh-tokoh pewayangan, yang dapat diterapkan oleh para prajurit TNI Angkatan Laut,” ujar Kasal.

Komentar