Kamis, 25 April 2024 | 07:44
NEWS

Gelar Ijtima Ulama Nusantara, Habib Syakur: PKB Krisis kreativitas, Polanya Meniru PA 212

Gelar Ijtima Ulama Nusantara, Habib Syakur: PKB Krisis kreativitas, Polanya Meniru PA 212
PKB Gelar Ijtima Ulama Nusantara (int)

ASKARA - Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur bin Ali Mahdi Al Hamid menilai Ijtima’ Ulama Nusantara yang diadakan DPP PKB memiliki pola dan momentum yang sama dengan Ijtima Ulama Persatuan Alumni (PA) Bela Islam 212, dimana Ijtima ulama sebagai sesuatu yang sakral dipakai untuk membungkus tujuan politik.

“Ijtima Ulama itu sesuatu yang sakral. Maka kalau digunakan untuk kepentingan politik praktis oleh kelompok atau partai politik tertentu, ini akan jadi bahaya,” ujar Habib Syakur saat diwawancara awak media di Jakarta, Jumat (13/1).

Habib Syakur mengingatkan bahwa konsep Ijtima Ulama dalam agama Islam itu sakral, karena menjadi tempat para ulama untuk membahas sesuatu demi kemaslahatan masyarakat, kemaslahatan seluruh umat manusia dan alam semesta, termasuk menyatukan umat.

“Yang saya khawatirkan, jangan sampai Ijtima Ulama justru hanya dipakai sebagai bungkus dari kepentingan politik ataupun kelompok tertentu. Ini yang perlu saya ingatkan,” tegas Habib Syakur.

Habib Syakur juga menyorot Ijtima Ulama Nusantara yang digelar PKB seperti mengcopy-paste model-model Ijtima Ulama PA-212. Atas nama Ijtima Ulama kemudian diarahkan untuk dukungan politik.

Ijtima Ulama Nusantara yang digelar PKB adalah langlah-langkah menuju politisasi identitas, sebagaimana dilakukan oleh Persatuan Alumni (PA) Bela Islam 212.

“Saya sebut sama seperti PA212 karena polanya memang seperti itu. Bahwa arahnya pada identitas politik. PKB seperti krisis kreativitas sehingga meniru-niru PA 212. Saya khawatir Ijtima Ulama dipakai sebagai bungkus dan alat untuk tujuan politik kekuasaan,” tukasnya.

 “Saya bicara seperti ini bukan atas dasar nafsu ataupun kebencian pada siapa pun. Tapi mengingatkan supaya tidak ada pembelahan di Indonesia seperti Pemilu sebelumnya. Indonesia harus bersatu. Jangan sampai ada lagi politisasi identitas,” tegas Habib Syakur.

Sebelumnya, PKB mengumumkan akan menggelar Ijtima Ulama Nusantara untuk membahas kepemimpinan nasional 2024.

Acara Ijtima Ulama Nusantara akan diadakan PKB pada Jumat-Sabtu (13-14/01/2023) di Hotel Millenium Jakarta.

Katakan bahwa Ijtima Ulama menjadi forum silaturahmi dan konsolidasi gagasan dan pandangan konstruktif para ulama, kiai, dan pimpinan pondok pesantren di Tanah Air dalam menghadapi Pemilu 2024.

Menariknya, Ijtima Ulama Nusantara dengan tema “Ulama Bangkit Bersatu Menjaga Indonesia” ini bakal dihadiri oleh para tokoh nasional yang pernah berkiprah di PKB sejak partai ini berdiri seperti Wakil Presiden KH Maruf Amin dan Menko Polhukam RI Mahfud MD yang pernah menjadi kader PKB sejak tahun 1998. Mahfud MD pun pernah dipercaya sebagai menteri di era Presiden Gus Dur.

Nama lain yang akan hadir juga adalah Alwi Shihab yang pernah menjadi Ketua Umum PKB pada tahun 2002 lalu. Alwi Shihab pun pernah menjabat sebagai menteri luar negeri pada tahun 1999 sampai 2001. Satu lagi tokoh yang hadir adalah Ali Masykur Musa. Cak Ali, begitu biasa ia disapa, pernah menjabat sebagai Ketua Fraksi PKB di DPR. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga diundang dalam forum tersebut.

Dijadwalkan hadir pula dalam kesempatan itu KH Said Aqil Siradj dan Dahlan Iskan. Sementara sebagai narasumber ada Menaker Ida Fauziah, Pengamat Politik Burhanudin Muhtadi, serta Badriyah Fahyumi.

Komentar