ASKARA - Paus Fransiskus memimpin misa pemakaman yang berlangsung di pelataran Basilika Santo Petrus, di mana alun-alun utama di Vatikan itu dipenuhi puluhan ribu pelayat yang datang dari berbagai negara, Kamis (5/1).

Dentangan lonceng dan alunan doa bersahutan terdengar di lapangan yang berselimut kabut, sebelum terdengar nyanyian gregorian yang dibawakan paduan suara. Paus Fansiskus sendiri terlihat duduk di atas kursi roda karena mengalami cedera lutut.

Sebanyak 125 kardinal, 200 uskup dan 3.700 pastor, ikut mengiringi prosesi pemakaman paus emeritus tersebut. Sri Paus Fransiskus mengenang Joseph Ratzinger lewat "kebijaksanaan, kelembutan dan rasa sayang yang dia berikan untuk umatnya selama bertahun-tahun.”

"Wahai Benediktus, teman setia Yesus, semoga kebahagiaanmu sempurna ketika kau mendengarkan suaranya, sekarang dan untuk selamanya,” kata Paus Fransiskus di hadapan umat Katolik dari seluruh dunia, termasuk perwakilan pemerintah Jerman dan Italia yang menghadiri upacara pemakaman itu.

Sebanyak lebih dari 1.000 personil keamanan ikut diturunkan untuk menjaga jalannya pemakaman. Sementara pemerintah di Roma mewajibkan pengibaran bendera setengah tiang pada Kamis (5/1) demi menghormati mendiang Benediktus XVI.

Benediktus XVI merupakan paus pertama yang mengundurkan diri di Vatikan sejak 600 terakhir. Jabatan tertinggi di Gereja Katolik itu biasanya berlaku untuk seumur hidup. Ratzinger meletakkan jabatan pada 2013 dengan alasan kesehatan. 

Keputusan monumental itu berpotensi menjadi preseden di Vatikan. Paus Fransiskus sendiri mengaku tidak akan ragu untuk mengundurkan diri jika dirasa tidak lagi sanggup memangku jabatan tertinggi di gereja Katolik itu. Namun demikian, Vatikan menutup kemungkinan bagi Fransiskus untuk lengser selama Ratzinger masih hidup ketika itu.

Sektar 200.000 orang diberi kesempatan melayat di Basilika Santo Petrus, Vatikan selama beberapa hari sejak jenazah Benediktus dibaringkan di Basilika Santo Petrus. Sejumlah pusaka, seperti koin Vatikan dan sejarah kepausan Benediktus dalam bahasa Latin, ikut diselipkan di dalam peti jenazah.

Setelah misa pemakaman, peti jenazah akan kembali dibawa ke dalam Basilika, sebelum dimasukkan ke dalam peti timah dan dibungkus peti kayu lain. 

Selain di Vatikan, hampir seluruh gereja Katolik di dunia juga menggelar Misa Requiem untuk Paus Benediktus XVI.