Rabu, 15 Mei 2024 | 15:28
NEWS

Ketua Tim Pemenangan Anies di Sumbar Luka Parah Dianiaya, Polisi Sebut Masalah Utang

Ketua Tim Pemenangan Anies di Sumbar Luka Parah Dianiaya, Polisi Sebut Masalah Utang
Idris Sanur dirawat (ini)

ASKARA -Polresta Bukittinggi sedang menyelidiki kasus pengeroyokan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Relawan Rumah Gadang Anies Baswedan, Sumatera Barat, Idris Sanur.

Diduga pelaku pengeroyokan berjumlah tiga orang, yakni 2 laki-laki dan satu perempuan.

"Benar, kami sudah menerima laporan dari istri korban yang menyebut korban atas nama Idris Sanur dianiaya dan dikeroyok beberapa orang di rumahnya sendiri pada Senin (2/1)," kata Ps. Kasat Reskrim Polresta Bukittinggi, AKP Fetrizal, di Bukittinggi, dikutip antara, Rabu (3/1).

Untuk sementara, katanya, kasus ini diduga tidak ada kaitannya dengan masalah politik meskipun korban merupakan Ketua DPP Relawan Rumah Gadang Anies Baswedan.

"Dugaan sementara, ini terkait masalah utang piutang, kami masih mendalami dan melakukan penyelidikan, pelaku diburu saat ini," ujar Fetrizal.

Ia mengatakan sesuai laporan bernomor LP/B/1/I/2023/Polresta Bukittinggi/Polda Sumbar tanggal 2 Januari 2023 tentang dugaan tindak pidana penganiayaan secara bersama-sama, korban dikeroyok hingga tidak sadarkan diri dan dilarikan ke rumah sakit.

"Sesuai keterangan pelapor, Yusmina, tempat kejadian di dalam rumah yang beralamat di Jalan pendidikan Kelurahan Birugo Kecamatan ABTB kota Bukittinggi, korban dipukul dan dianiaya oleh tiga orang, dua laki-laki satu perempuan," ucap Fetrizal.

Sebelumnya, Idris Sanur dilaporkan luka-luka akibat dianiaya pelaku misterius. 

"Yang saya lihat yang mengeroyok tiga orang, dua pukul pak haji terus yang satu lagi perempuan ambil sendok semen pukul kepala pak haji sampai robek, siapa orangnya saya tidak tahu, saya sudah buat laporan polisi, semoga orangnya cepat ditangkap, yang tahu jelas siapa orangnya itu suami saya tapi beliau belum bisa ditanyai," kata istri korban, Yusmina (32).

Disebutkan korban Idris Sanur sempat tak sadarkan diri akibat dianiaya sejumlah orang yang mendatangi rumahnya.

Kepala korban disebut mengalami luka cukup parah setelah dipukul menggunakan sendok semen. 

Akibat luka di kepala dan sekujur tubuhnya, korban harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Ibnu Sina Yarsi Bukittinggi.

Yusmina menyebutkan, peristiwa terjadi di rumah yang sekaligus toko bangunan milik korban diawali dengan tiga orang yang datang ke toko lalu terdengar suara ribut. "Sedangkan saya dan anak-anaknya berada di lantai dua," sebutnya.

Kejadian ini sempat membuat heboh masyarakat di Kota Bukittinggi dan korban langsung dijenguk oleh para relawan Anies Baswedan yang berada di sekitar daerah setempat. 

Komentar