Selasa, 21 Mei 2024 | 01:26
COMMUNITY

GANTI Gelar Bakti Sosial di Cilincing, Jadikan Nelayan dan Petani Seluruh Indonesia Bisa Hidup Sejahtera

GANTI Gelar Bakti Sosial di Cilincing, Jadikan Nelayan dan Petani Seluruh Indonesia Bisa Hidup Sejahtera
Prof. Dr. H. Rokhmin Dahuri, Ms (Dok. Askara)

ASKARA - Gerakan Nelayan Tani Indonesia (GANTI) menggelar bakti sosial di Masjid Al Hidayah, Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa, 1 November 2022. Bakti sosial terdiri sarasehan, bantuan sarana prasarana, sembako, operasi katarak dan bibir sumbing.

Ketum PP GANTI, Prof. Dr. H. Rokhmin Dahuri, Ms menyatakan, sesuai dengan tujuan GANTI ada dua. Pertama, agar nelayan dan petani seluruh Indonesia bisa hidup sejahtera. “Dengan penghasilan minimal 6 juta per orang/bulan menurut perhitungan Bank Dunia,” ujar Prof. Rokhmin Dahuri.

Untuk itu, lanjutnya, GANTI ingin bekerjasama dengan pemerintah, sektor swasta, dan komunitas itu sendiri termasuk pengusaha nelayan dan petani.

Kedua, bagaimana menjadikan sektor agromaritim yang merupakan unggulan komperatif bangsa Indonesia menjadi unggulan kompetitif.

“Karena sesungguhnya sektor komparatif bangsa Indonesia adalah di agromaritim,” ujar Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan 2019-2024 itu.

Untuk diketahui, GANTI didirikan pada 17 April 2013 merupakan gerakan yang bertujuan mensejahterakan petani dan nelayan Indonesia yang dimotori oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dan dinaungi oleh Megawati Soekarno Putri.

“Saya diberi amanat sebagai ketua umum, dan ketua pembinanya Ibu Hajjah Megawati Soekarno Putri,” terang Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-IPB University itu.

Menurutnya, agromaritim sangat tepat karena dialah sektor yang menyediakan kebutuhan pangan dan kita ketahui persoalan dunia adalah krisis pangan.

Kemudian sektor kelautan dan perikanan juga bisa menjadi peredam global warning dan warga dunia bekerja di dua sektor ini yaitu pertanian dan kelautan perikanan.

“Presiden Jokowi dan 19 kepala pemerintahan kepala Negara yang tergabung dalam G20 menjadi sektor pertanian dan kelautan sebagai sektor yang diunggulkan,” ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Periode 2001-2004 itu.

“Kami berterima kasih kepada Ibu Menteri yang telah hadir di tengah-tengah kita para nelayan di Kalibiru, Jakarta Utara,” tuturnya.

Di hadapan warga yang hadir, Mensos  Dr. (HC). Ir. Tri Rismaharini,M.T mengajak masyarakat, yang mayoritas nya adalah nelayan, untuk mengatasi masalah yang ada.

“Saya hanya ingin tanya, apa yang dibutuhkan. Nanti kami rundingkan mana bagian saya (Kemensos), mana yang bagian KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan),” ujarnya sambil menyiapkan buku catatan kecil.

Dia mengaku senang masjid dijadikan tempat musyawarah seperti zaman Rasulullah SAW.

Mensos akan memfasilitasi nelayan untuk mendapat bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.  Dalam momen itu, dia mengajak masyarakat yang mayoritas nelayan untuk mengatasi masalah yang ada, termasuk soal BBM.

Selain itu, Mensos juga akan menyalurkan alat yang dapat menyuling air laut menjadi air bersih agar bisa digunakan untuk kehidupan sehari-hari.

 “Tapi saya tidak rekomendasikan untuk diminum, yang penting untuk kehidupan sehari-hari, Kalau untuk minum bisa dari PDAM,” katanya saat berdialog dengan nelayan Kalibaru.

Sebelumnya, Kemensos melaksanakan program penyulingan yang menyulap air keruh menjadi air bersih yang siap minum di beberapa Kecamatan di Kabupaten Serang Banten dan beberapa daerah lainnya.

Menurut Risma, keberhasilan tersebut bisa diterapkan juga di kawasan pemukiman nelayan di Cilincing. Di akhir kegiatannya di Cilincing, Risma menyalurkan 50 paket sembako kepada nelayan yang hadir.

Adapun turut hadir pada kegiatan ini Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP Muhammad Zaini, Kepala Dinas Potensi Maritim Angkatan Laut Laksamana dr. Suradi, Ketua GANTI Wilayah DKI Jakarta Addis Abeba MR, dan unsur MUSPIKA (musyawarah pimpinan kecamatan) Cilincing.

Komentar