Jumat, 26 April 2024 | 22:04
NEWS

Fun Football PSSI bersama Presiden FIFA Tak Peka Musibah Kanjuruhan

Fun Football PSSI bersama Presiden FIFA Tak Peka Musibah Kanjuruhan
Fun Football PSSI (int)

ASKARA – Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih menyatakan kritik publik yang deras atas digelarnya kegiatan ‘fun football' (pertandingan sepakbola ceria) yang diikuti petinggi PSSI dan Presiden FIFA pada Selasa (18/10/20) lalu menunjukkan ketidakpekaan terhadap tragedi kemanusiaan luar biasa di Stadion Kanjuruhan, Malang.  

“Alih-alih bersimpati, tapi malah seolah fun terhadap musibah yang baru saja terjadi, inikan tidak masuk dalam logika publik,” ujar Fikri di tengah kegiatan reses DPR RI, Kamis (20/10).

Padahal, kata Fikri, sudah ada rangkaian narasi yang awalnya dibangun dengan baik oleh istana bersama Presiden FIFA Gianni Infantino.  

"Tampil dalam jumpa pers resmi di Istana Negara bersama Presiden Joko Widodo, Infantino secara simpatik menyampaikan “deepest symphaty and condolonces” (rasa simpati dan duka mendalam) atas jatuhnya korban jiwa di Kanjuruhan," ujar politisi PKS ini.

“Namun pernyataan tersebut menjadi klise dan sangat kontras, karena hanya berselang beberapa jam setelahnya, para petinggi PSSI bersama Presiden FIFA dan jajarannya bersuka cita dalam ajang ‘fun football',” lanjut Fikri.

Menurut Fikri, hal itu wajar dilihat publik sebagai ironi, bagaimana menyampaikan perasaan duka dengan suasana atau kegiatan yang ‘fun’.   

“Ya tidak masuk di logika public, dan saya rasa dimanapun seperti itu,” imbuh Fikri.

Fikri menyesalkan, kenapa panitia dan PSSI tidak menggelar kegiatan sosial yang lebih simpatik sesuai dengan pernyataan duka yang disampaikan.  

“Jauh lebih simpatik, bila acara digelar dengan mengunjungi TKP stadion kanjuruhan, ziarah ke makam korban, atau membesuk para korban luka berat yang hingga detik ini masih dirawat di RS,” lanjut Fikri.

Terlebih, lanjut Fikri, tragedi Kanjuruhan bisa dikategorikan sebagai salah satu tragedi kemanusiaan terbesar dalam sejarah sepakbola dunia.   

"Sebanyak total 133 orang meninggal dunia atas tragedi itu, 44 diantaranya anak-anak dan balita. Satu (1) orang meninggal dunia Selasa (18/10/2022) kemarin setelah 17 hari dirawat intensif di ICU RSUD Saiful Anwar. Tiga orang masih berada di ICU di RS yang sama dengan kondisi yang masih belum stabil," beber Fikri.

Menurut Fikri, memang tidak pantas ‘merayakan’ tragedi ini dengan cara seperti itu, di tengah kuburan para korban yang belum kering, dan beberapa korban yang masih berjuang untuk hidupnya di RS.  

"Hingga saat ini, total korban tragedi Kanjuruhan Malang berjumlah 708 orang, di mana 133 meninggal, dan 575 lainnya luka-luka, dengan rincian: 507 orang luka ringan, 45 orang luka sedang, dan 23 orang luka berat," pungkas Abdul Fikri Faqih.

Sebelumnya, rombongan Presiden FIFA Gianni Infantino bermain sepakbola bersama para pengurus PSSI di tengah-tengah kunjungan badan sepakbola dunia itu ke Indonesia pada Selasa (18/10).  

Kegiatan fun football ini digelar hanya berselang beberapa jam setelah jumpa pers Infantino dan Presiden Jokowi digelar di Istana Negara, pada siang harinya.

Komentar