Senin, 29 April 2024 | 23:05
NEWS

Bharada E Tak Terluka dalam Baku Tembak, Susno Duadji: Sakti Juga Ini Anak

Bharada E Tak Terluka dalam Baku Tembak, Susno Duadji: Sakti Juga Ini Anak
Bharada E (Dok Jawapos)

ASKARA - Tidak terlukanya Bharada Richard Eliezer alias Bharada E dalam insiden baku tembak hingga menewaskan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat merupakan hal yang janggal.

Hal itu diungkapkan Komisaris Jenderal Polisi (purn) Susno Duadji. Mantan Kabareskrim itu mengatakan hal menyebut lantaran berdasarkan keterangan polisi, Brigadir J melepaskan tembakan sebanyak tujuh kali, tetapi semua meleset. Sedangkan Bharada E melepas tembakan lima kali. 

"Saya katakan tadi sakti juga ini anak. Tujuh lawan lima (tembakan), ditembak duluan dan yang lima ini tergores saja nggak. Jadi, sakti namanya kan?" kata Susno Duadji, di Hersubeno Point, dikutip Senin (1/8).

Susno Duadji pun menyarankan agar tim khusus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tersebut membuka secara terang benderang apakah benar Bharada E punya keahlian dalam menembak. 

Dia menyarankan ujian yang dilakukan salah satunya dengan diberi senjata dan peluru, kemudian memperagakan posisi saat terjadi insiden tembak-menembak saat peristiwa di rumah Irjen Ferdy Sambo. 

"Apa jago tembak beneran, itu akan dibuka, karena tidak cukup hanya mengatakan saya jago tembak, bahkan saya pelatih. Ya, kalau di media itu bisa (ngomong) dia pelatih dan jago tembak walaupun baru masuk polisi," ujarnya. 

Dikatakan Susno Duadji, berapa lama baku tembak yang terjadi dalam peristiwa tersebut maka selama itu pula Bharada E disuruh menghabiskan peluru sesuai dengan saat kejadian. 

"Ditanya berapa lama tembak-tembakan itu. Oh sepuluh detik atau lima detik, habiskan semua peluru selama lima detik dengan menembak boneka atau patung yang tingginya mirip korban Brigadir J," kata Susno. 

Menurut Susno, hanya saja dalam uji nanti atau dikonstruksikan itu salah satu yang hilang adalah tidak dalam kondisi psikologis seperti saat kejadian. Dalam arti, tidak ada yang mengancam atau menembak duluan.

"Tidak ada yang ngancam kan. Kalau pada peristiwa sebenarnya kalau betul terancam, waktunya pendek dan juga belum tahu itu magasinnya sudah dimasukkan ke senjata atau belum?" ujarnya. 

Semua lima tembakan yang diletuskan Bharada E dan mengenai sasaran, itu semuanya harus dibuktikan secara benar dan disaksikan banyak orang. 

"Mari diuji di lapangan supaya tidak menimbulkan keraguan masyarakat, karena semua nggak ada yang bisa ditutupi di zaman sekarang," tandasnya.

Komentar