Rabu, 01 Mei 2024 | 16:26
NEWS

Kondisi Terkini 60 WNI yang Disekap dan Dipaksa Jadi Penipu di Kamboja

Kondisi Terkini 60 WNI yang Disekap dan Dipaksa Jadi Penipu di Kamboja
Ilustrasi penyekapan (Dok irenetravelogue)

ASKARA - Kementerian Luar Negeri mengungkapkan kondisi terkini 60 warga negara Indonesia (WNI) di Kamboja yang menjadi korban penipuan penempatan kerja.

Puluhan WNI itu justru dipaksa untuk melakukan penipuan atau scamming perusahaan investasi bodong.

"Secara fisik kondisi mereka baik, namun secara psikis mereka relatif tertekan karena tidak bisa meninggalkan tempat mereka bekerja," ujar Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Judha Nugraha, kepada wartawan, Jumat malam (29/7). 

Kedutaan Besar Republik Indonesia di Phnom Penh, kata Judha, terus berkomunikasi dengan para WNI tersebut untuk memantau kondisi. 

Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi juga disebut sudah berkomunikasi dengan Menlu Kamboja terkait masalah ini.

"Bahwa besok akan ada yang dikirim dari kepolisian Kamboja untuk menyelesaikan kasus ini. Kita harapkan ada pergerakan lebih cepat dari otoritas Kamboja untuk menyelamatkan WNI kita," kata Judha.

Judha mengatakan, dalam banyak kasus WNI kerap tergiur bekerja ke luar negeri karena gaji yang fantastis dan kualifikasi yang minim. 

Mereka mengetahui tawaran pekerjaan itu melalui sejumlah situs dan media sosial.

Judha mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati menyoal berbagai macam penawaran kerja ke luar negeri.

Kemlu juga akan bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi RI untuk menindak situs-situs gelap yang menawarkan pekerjaan tanpa izin atau kejelasan.

Sebelumnya, Mabes Polri mengaku telah berkoordinasi langsung dengan atase pertahanan KBRI Kamboja terkait penanganan kasus dugaan penyekapan WNI.

Karopenmas Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, berdasarkan data terakhir yang diperoleh saat ini, jumlah WNI yang diduga disekap bertambah menjadi 60 orang.

"Data terakhir menunjukkan bahwa warga negara Indonesia yang disekap bukan sejumlah 53 orang namun bertambah menjadi 60 orang," kata dia, dalam keterangan tertulis, Jumat (29/7).

Namun, Ramadhan tidak menjelaskan secara rinci soal identitas tambahan tujuh WNI tersebut. Menurutnya, saat ini WNI tersebut ada di lokasi Phum 1, Preah Sihanouk, Cambodia dengan titik koordinat 10°37'33.0"N 103°30'08.7"E.

Ramadhan mengatakan, atase Polri telah juga melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Fungsi Protokol atas nama Teguh Adhi Primasanto.

Lewat protokol tersebut, pada Selasa (26/7) kemarin, diperoleh informasi bahwa pihak Kepolisian Kamboja telah berhasil berkomunikasi dengan beberapa perwakilan WNI yang sedang disekap.

"Sampai saat ini masih diupayakan terus oleh pihak KBRI Phnom Penh bekerja sama dengan pihak Kepolisian Kamboja untuk menjemput ke 60 warga negara Indonesia tersebut," ujar Ramadhan.

Komentar