Korban Pembantaian KKB Pimpinan Egianus Kogoya di Nduga Bertambah Jadi 11 Orang
ASKARA - Korban pembantaian yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Provinsi Papua, bertambah.
Kekejian yang dilakukan KKB pimpinan Egianus Kogoya pada Sabtu (16/7) lalu itu menjadi sebelas orang.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, awalnya hanya 10 orang yang tewas, namun setelah mendapat informasi ternyata bertambah satu korban.
"Ada satu korban tambah yang ditemukan tidak jauh dari lokasi pembantaian awal di kampung Nogolait (Nduga, Papua)," kata Kamal, Rabu (20/7).
Hasil identifikasi, korban itu bernama Roy Manampiring (42 tahun) yang berprofesi sebagai tukang kayu.
"Korban ditemukan dengan kondisi luka tembak dan bacok," ujar Kamal.
Berdasar keterangan saksi, kata Kamal, saat kejadian korban diadang KKB saat hendak pulang bersama beberapa warga lokal setempat.
"Dalam perjalanan korban bersama masyarakat OAP bertemu dengan KKB sehingga beberapa masyarakat OAP tersebut langsung melarikan diri ke hutan, sementara Roy jadi sasaran," terang kamal.
Saat dilakukan evakuasi korban dari lokasi kejadian sempat terjadi kontak tembak aparat dengan KKB. Dia menjelaskan dalam insiden itu tidak ada korban jiwa.
"Sebelum tiba di TKP personel gabungan diserang dengan tembakan dari dua sisi," ujarnya.
Kamal menambahkan jenazah korban berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian pada Rabu (20/7) dini hari.
“Pada (Rabu, 20 Juli 2022 dini hari) pukul 02.00 WIT) personel gabungan kembali menuju ke TKP untuk mengevakuasi jenazah korban. Selanjutnya jenazah korban dibawa ke Puskesmas Kenyam untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," ujar Kamal.
Aksi penyerangan yang dilakukan KKB pimpinan Egianus Kogoya mengakibatkan sebelas warga tewas dan dua kritis.
Berdasarkan keterangan yang dikeluarkan Polda Papua, kejadian tersebut terjadi di kampung Nogolait pukul 09.15 WIT.
Adapun identitas para korban, yakni Yulius Watu, Hubertus, Marannu, Taufan, Johan, Alexander, Yuda, Mahmud, Sirajudin, Eliaser Sarbaye, dan Roy Manampiring. Sementara dua orang dalam kondisi kritis, yakni Sudirman dan Hasdin.
Komentar