Kamis, 02 Mei 2024 | 17:47
NEWS

58 Jemaah Haji Indonesia Wafat di Tanah Suci, Ini Penyebabnya

58 Jemaah Haji Indonesia Wafat di Tanah Suci, Ini Penyebabnya
Ilustrasi ibadah haji (Khaleejtimes-AFP)

ASKARA - Sebanyak 58 jemaah haji asal Indonesia dilaporkan wafat di Tanah Suci, Mekkah. 

Disebutkan, penyebab kematian terbanyak lantaran memiliki riwayat penyakit jantung dan didominasi laki laki dan dari kelompok umur di bawah 60 tahun.

"Sebanyak 58 jemaah haji Indonesia meninggal dunia dengan penyebab kematian terbanyak memiliki riwayat penyakit jantung. Yang meninggal lebih banyak pria walau jemaah lebih banyak wanita," ungkap Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Budi Sylvana, menukil situs resmi Kemenkes, Selasa (19/7).

Budi menjelaskan, setidaknya terdapat tiga faktor yang mempengaruhi kondisi kesehatan jemaah haji. Faktor pertama, ancaman suhu dan kelembaban di Arab Saudi.

Kedua, kerentanan kesehatan jemaah haji. Kata Budi, jemaah haji Indonesia didominasi oleh jemaah haji risiko tinggi karena faktor usia dan penyakit. 

Selain itu sejumlah jemaah yang memiliki penyakit sempat kambuh lantaran dipicu oleh kelelahan dan kondisi fisik yang menurun lantaran aktivitas yang berlebihan.

Faktor ketiga, kapasitas tenaga kesehatan yang terbatas. Namun demikian, Budi memastikan pemerintah telah berupaya melakukan upaya antisipasi dan respons petugas kesehatan terhadap permasalahan kesehatan jemaah di Arab Saudi.

Dari sisi kapasitas tenaga kesehatan, kata Budi, pihaknya sudah melakukan penguatan formasi 30. Sehingga setiap 30 jemaah paling risiko tinggi (risti) di masing-masing kloter harus selalu didampingi oleh Tenaga Kesehatan Haji (TKH) Kloter.

Selain itu, juga diberlakukannya screening atau pemeriksaan ulang serta kontrol rutin bagi jemaah haji risti di setiap kloter haji.

"Dengan berbagai cara, angka kematian bisa kita kendalikan, walaupun jemaah lansia, walaupun jemaah punya komorbid, tapi bisa kita kendalikan," kata dia.

Budi pun mengapresiasi kinerja dan koordinasi antara pihaknya dan Kementerian Agama selama di lapangan, sehingga penyelenggaraan kesehatan selama operasional haji berjalan dengan baik. 

Selain itu pihaknya juga meminta agar kerja sama yang baik dapat terus terjalin sehingga angka kesakitan dan kematian jemaah dapat terus terjaga.

"Jika dibandingkan dengan (jumlah kematian) tahun-tahun sebelumnya, ini sesuai dengan yang kami prediksikan. Mudah-mudahan dengan kerja sama berbagai pihak angka 1 per mil bisa kita jaga," ujar Budi.

Jemaah haji asal Indonesia sudah ada yang kembali ke Tanah Air setelah fase puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina berakhir, sejak Jumat (15/7) lalu.

Komentar