Posisi Muhaimin Iskandar di PKB Goyah Bukan Sekedar Isu Belaka
ASKARA - Posisi Muhaimin Iskandar sebagai ketua umum di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mulai disebut sedang terancam.
Pengamat Politik Moh Sholeh Basyari meyakini, ancaman terhadap posisi Muhaimin sebagai ketua umum justru berasal dari internal partai.
"Kalau ada yang menyebut pihak luar yang ingin membajak PKB, itu jelas salah. Bagaimana caranya (orang luar membajak PKB)? Sepertinya orang yang menyebut itu hanya sekadar menutupi kegamangan dan ketakutan saja," ungkap Sholeh di Jakarta, Rabu (18/5).
Direktur Eksekutif Center For Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) itu mengatakan, posisi Muhaimin goyah bukan sekadar isu semata.
"Saya kira posisi Muhaimin goyah itu bukan sekadar isu, tetapi karena ada tekanan dari internal PKB sendiri," ujar aktivis Nahdlatul Ulama (NU) itu.
Dia kemudian memaparkan bahwa PKB dibangun dari beberapa tonggak besar, di antaranya, NU dan Gusdurian.
Menurut Sholeh, dua tonggak besar itu kini tidak mendukung Muhaimin, bahkan cenderung berkonflik.
"Itu semua terbuka, ada para senior-senior partai yang bermain sendiri-sendiri." "Bahkan, ada petinggi partai yang terang-terangan akan mendukung capres lain," katanya.
Dia meminta agar pihak eksternal atau di luar PKB tidak terseret atau dilibatkan dalam konflik itu.
Sholeh menyatakan pandangannya mengomentari pemaparan tokoh NU Umar Hasibuan yang mengeklaim ada pihak yang hendak maju sebagai calon presiden di Pemilu 2024 mau membajak partai-nya dengan berbagai cara.
Menurut Sholeh, makin banyak pendukung Muhaimin yang berkomentar, makin terlihat ketakutan itu. Karena itu mulai mencari pihak yang akan menjadi kambing hitam.(ant/jpnn)
Komentar