Jumat, 26 April 2024 | 12:38
NEWS

15 Kasus Terkait Hepatitis Akut Tunggu Hasil Pemeriksaan

15 Kasus Terkait Hepatitis Akut Tunggu Hasil Pemeriksaan
Ilustrasi hepatitis (Dok Istimewa)

ASKARA - Sebanyak 15 laporan kasus terkait gejala hepatitis akut di Indonesia masih berstatus suspek dan belum bisa dikategorikan sebagai hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Brian Sriprahastuti mengatakan, hal itu lantaran masih menunggu pemeriksaan.

"Kemungkinan hepatitis E dan adenovirus. Semua masih dugaan atau suspek," ungkap Brian Sriprahastuti, dalam keterangan tertulis, Rabu (11/5). 

Dikatakan Brian, dari 15 kasus yang dilaporkan, 11 kasus sudah diperiksa. Hasilnya bukan Hepatitis A, B, C, dan D.

"Tapi belum diperiksa untuk hepatitis E dan adenovirusnya, karena menunggu reagen," kata Brian.

Menurut Brian, dengan bertambahnya kasus dugaan hepatitis akut yang ditemukan, maka membuktikan Sistem Kewaspadaan Dini berfungsi. 

Selain itu, Surat Edaran (SE) Menkes tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) juga direspons dengan baik.

"Meski demikian masyarakat tetap harus meningkatkan kewaspadaan terutama untuk keluarga," ujar Brian.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan bahwa terdapat 15 kasus suspek hepatitis akut di Indonesia pada Senin (9/5). 

Sebanyak 15 kasus suspek tersebut ditemukan di DKI Jakarta, Jawa Timur dan Sumatra Barat.

Penemuan kasus suspek ini setelah Kemenkes meningkatkan kewaspadaan dalam dua pekan terakhir. 

Fenomena hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya menjadi sorotan dunia setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) pada 15 April 2022.
 

Komentar