ASKARA - Sebanyak sembilan orang diduga terjangkit penyakit hepatitis akut di wulayah Jakarta Barat. 

Pemerintah Kota Jakarta Barat melalui Kasie Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat, Arum Ambarsari mengonfirmasi temuan tersebut.  

"Berdasarkan data pada pagi ini, jumlah pasien yang diduga terjangkit penyakit hepatitis misterius akut yaitu sebanyak 9 orang," ujar Arum Ambarsari, kepada wartawan, Jumat (10/6). 

Dikatakan, kesembilan pasien yang diduga mengidap hepatitis akut tersebut dalam klasifikasi kondisi berbeda. 

Dua orang probable atau memiliki peningkatan kadar enzim hati di atas 500. Sementara, 7 orang lainnya terklasifikasi sebagai suspek dengan peningkatan kadar enzim di bawah 500.

Kata itu, saat ini terdapat dua pasien yang masuk klasifikasi pending atau masih menunggu pemeriksaan varian hepatitis lain.

"Kasus pending artinya masih menunggu hasil pemeriksaan Hepatitis A, B, C, D, dan E. Apabila salah satu ada yang positif, maka dikeluarkan dari kasus Hepatitis misterius. Nah, saat ini terdapat 2 kasus pending," jelasnya. 

Arum mengatakan, sebanyak 8 pasien yang diduga terjangkit hepatitis akut misterius saat ini sudah dinyatakan sembuh. 

Sementara 1 orang pasien telah dinyatakan meninggal dunia pada April 2022. Pasien tersebut baru diduga mengidap hepatitis akut beberapa waktu setelah meninggal dunia.