Jaya Suprana: Mudik di Indonesia Meruntuhkan Batasan Agama, Etnis, Suku dan Kepercayaan
ASKARA - Budayawan Jaya Suprana menyampaikan bahwa mudik Lebaran sebagai tradisi di Indonesia bukan hanya dilakukan umat Islam saja, melainkan seluruh umat beragama di Indonesia.
Jaya Suprana memberi contoh karyawan di perusahaanya, semuanya mudik walaupun beragama Kristiani, Budha, maupun Hindu.
Demikian pula, banyak karyawannya yang beragama Islam justru mudik saat perayaan Natal.
"Bahwa mudik ini di Indonesia itu meruntuhkan batasan-batasan agama, etnis, suku dan kepercayaan, semua lepas. Mereka semua ingin kembali ke kampung halaman masing-masing untuk bertemu dengan sanak keluarga dan handai taulan sehingga mudik ini khas Indonesia, luar biasa sekali," ujar Jaya Suprana dalam talkshow Forum Fristian di TVRI, Rabu malam (4/5).
Jaya Suprana bercerita pernah beberapa kali ketika momen Idul Fitri sedang berada di luar negeri. Di luar Indonesia, Jaya Suprana mengaku tidak menemukan tradisi halal bihalal.
"Bahkan teman saya di Saudi Arabia nggak tahu halal bihalal itu apa, itu hanya (ada) di Indonesia," kisahnya.
Di sisi lain, Jaya Suprana mengaku banyak belajar tentang Islam dari Presiden Ke-3 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, terutama tentang puasa khas Indonesia.
Bahkan, Jaya Suprana pernah ditegur Gus Dur karena terlalu sering mengutarakan bahwa masyarakat non muslim sewajibnya menghormati teman-teman muslim yang berpuasa.
Jaya Suprana menukil kalimat Gus Dur bahwa "kalau minoritas menghormati yang mayoritas itu biasa, cuma yang lebih luhur adalah mereka yang berpuasa menghormati yang tidak berpuasa".
"Waktu saya menerima wahyu itu saya mengalami keterhuyungan lahir batin karena itu sesuatu yang indah sekali, sampai sangat menyentuh," ujarnya.
Jaya Suprana yang seorang Nasrani mengaku bisa menghargai tentang istilah halal bihalal dan tradisi mudik yang disampaikan Putri Sulung Gus Dur yang juga menjadi narasumber di talkshow itu dengan istilah "pribumisasi Islam".
"Ajaran itu tidak saya temukan di Saudi Arabia, waktu saya ke Turki pun saya tidak menemukan itu, tapi saya temukan di Persada Nusantara," tandasnya.
Komentar