Soal Usulan Penundaan Pemilu, Cak Imin: Saya Nggak Ngotot, Namanya Juga Usaha

ASKARA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengklaim ide penundaan Pemilu 2024 bertujuan untuk membantu Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Pria yang biasa disapa Cak Imin itu juga menolak anggapan dirinya ngotot agar Pemilu 2024 ditunda. Kata Cak Imin, itu hanya sebatas usulan.
Cak Imin menyampaikan hal itu dalam acara Hari Lahir Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ke-62 di Museum Nasional, Jakarta, Senin (18/4).
"Nanti ditulis Cak Imin ngotot penundaan. Saya nggak ngotot. Saya hanya menyatakan usulan. Kalau PMII menolak ya sami'na wa atho'na. Ya gitu aja. Apalagi pak Presiden sudah jelas sikapnya seperti itu. Namanya juga usaha," kata Cak Imin.
Cak Imin mengaku, menyampaikan wacana penundaan pemilu lantaran ada sejumlah pekerjaan yang belum diselesaikan pemerintah imbas pandemi Covid-19. Proyek pemindahan ibu kota negara (IKN) juga belum sempat tergarap.
"Kenapa menolong Kiai Ma'ruf? Supaya nanti di akhirat ditanya, kurang ini kurang itu. Mesti alasannya dua tahun pandemi nggak bisa apa-apa. Rakyat bilang pemerintah kurang ini kurang itu. Dua tahun stuck loh, nggak ngapa-ngapain. Anggaran DPR habis buat pandemi. IKN belum tergarap sama sekali," kata Cak Imin.
Disisi lain, Cak Imin juga tak mempersoalkan bila PMII menolak ide penundaan pemilu. Baginya, penolakan dan dukungan wajar terjadi dalam negara yang demokratis.
Diketahui, dalam acara tersebut Ketua Umum Pengurus Besar PMII Muhammad Abdullah Syukri sempat menyatakan penolakan atas usul penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode.
Cak Imin justru berterima kasih kepada Ketum PMII yang sudah berbeda pandangan dengannya karena telah membuka ruang untuk saling mendukung dan menolak. Ia pun berharap usulannya itu tak perlu sampai terjadi aksi demonstrasi.
"Dan usul nggak perlu didemo. Namanya usulan. Apalagi demonya pakai gebuk-gebukan," pungkasnya.
Komentar