Jumat, 19 April 2024 | 22:59
NEWS

Provokator Pengeroyokan Ditangkap Polisi, Sebut Ade Armando Sudah Mati

Provokator Pengeroyokan Ditangkap Polisi, Sebut Ade Armando Sudah Mati
Ade Armando dikeroyok (Dok Liputan6)

ASKARA - Seorang yang diduga menjadi provokator pengeroyokan terhadap Ade Armando berhasil ditangkap polisi.  

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan mengatakan, terduga provokator yang baru ditangkap itu tidak termasuk dalam enam tersangka pemukulan.

"Ada satu pelaku lain di luar enam yang kita tangkap atas nama Arif Pardiani ditangkap di Jakarta. Kalau terlihat di video media sosial, yang bersangkutan melakukan provokasi di antaranya mengeluarkan kata-kata Ade Armando sudah mati,"  ungkap Zulpan dalam konferensi pers, Rabu (13/4).

Dikatakan Zulpan, yang bersangkutan saat ini sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut oleh tim penyidik di Polda Metro Jaya. 

"Yang bersangkutan saat ini sudah kita amankan dan sedang diperiksa," katanya.

Polisi juga tengah mengejar orang memberi informasi keberadaan Ade Armando di lokasi demo di depan Gedung DPR, saat demonstrasi tersebut. 

Orang tersebut menyebarkan info lewat media sosial dengan kalimat bernada kebencian. 

Konten yang diunggah kini sudah viral di media sosial. Dalam unggahannya, dia menyebut Ade Armando sebagai sosok islamofobia.

"Sedang kita lakukan pengejaran," ucap Zulpan. 

Dalam kasus pengeroyokan terhadap Ade Armando, Polisi telah menangkap tiga dari enam tersangka yang diduga melakukan pemukulan. Tiga orang lainnya masih dalam pengejaran dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

"Dengan menangkap tiga pelaku utama, saat ini masih ada tiga orang lagi yang sedang kita kejar," kata Zulpan.

Mereka yang sudah ditangkap antara lain Dhia Ul Haq, Muhamad Bagja dan Komar. Dhia Ul Haq ditangkap di sebuah pondok pesantren di bilangan Serpong pada Rabu dini hari (13/4).

Ade menjadi bulan-bulanan massa setelah sempat cekcok dengan beberapa orang. Ia dihajar hingga babak belur dan tak berdaya, bahkan celananya pun sempat dilepas oleh massa.

Polisi sampai menembakan gas air mata untuk menyelamatkan Ade dari amukan massa. Setelahnya, Ade dievakuasi masuk ke Gedung DPR dan dibawa ke RS Siloam untuk dirawat.

 

Komentar