Jumat, 17 Mei 2024 | 04:05
NEWS

Cerita Hafiz Qur'an Melamar Cleaning Servis Malah Ditawari Jadi Polri

Cerita Hafiz Qur'an Melamar Cleaning Servis Malah Ditawari Jadi Polri
Febri ditawari jadi anggota Polisi (Dok Beritamerdeka)

ASKARA - Febri Andi Hediana (20), seorang pemuda asal Surabaya datang ke Polda Jawa Timur dengan niat melamar menjadi petugas kebersihan atau cleaning service.

Tak disangka, di Polda Jatim, Febri justri mendapatkan tawaran menjadi polisi. 

Febri mengaku tak memiliki niat muluk, apalagi menjadi seorang polisi. Bahkan, hal itu dirasa mustahil. 

Dia hanya ingin membantu ibunya mencari nafkah dengan rezeki yang halal. Apa pun pekerjaannya.  

Pasalnya, Febri adalah anak laki-laki satu-satunya yang harus menanggung beban keluarganya sepeninggal ayahnya. 

Pada 26 Januari 2022, dia pun melamar pekerjaan sebagai cleaning service di Polda Jatim, tepatnya di Direktorat Pembinaan Masyarakat (Ditbinmas).  

Febri bertemu dengan Dirbinmas, Kombes Asep Irpan Rosadi atau kepala di satuan kerja tersebut untuk memastikan dia diterima kerja atau tidak.  

Febri kemudian ditanya mengenai keahliannya selain sebagai menjadi cleaning service. Dia pun menjawab kalau dirinya lulusan pondok pesantren dan bisa membaca serta hafal Al-qur’an.

Mendengar jawaban itu, Kombes Asep tak berpikir panjang dan langsung menerima Fenri sebagai cleaning service di kantornya bekerja. 

Rupanya, percakapan mereka berdua ada yang merekam dan viral di media sosial. Akhirnya, video itu mendapatkan berbagai komentar positif dari warganet.

Kombes Asep menceritakan terkait dengan cleaning service tersebut sebetulnya tak langsung diterima sebagai anggota polisi.

"Sebenarnya tidak langsung diterima sebagai anggota polisi, tetapi selaku staf yang bantu kebersihan di sini,” kata Asep, dalam keterangan tertulis, Selasa (1/2). 

Saat menanyakan keahlian Febri selain sebagai cleaning service, Asep mendapatkan jawaban kalau pemuda tersebut adalah lulusan pondok dan hafiz. 

“Begitu mendengar dia sebagai hafiz, saya minta jangan jadi cleaning service, bisa lebih tinggi,” ujarnya. 

Asep meminta Febri mengajar mengaji di tempat kerjanya. Apabila ingin menjadi polisi, akan dilatih. 

“Saya minta setelah bersih-bersih bisa setor bacaan ayat suci. Kalau ada acara binmas di lapangan, keagamaan saya ajak. Tahun depan, ada pembukaan rekrutmen Polri bisa ikut,” jelasnya. 

Proses rekrutmen tersebut tentunya tidak secara instan. Febri akan mendaftar melalui karir rekrutmen proaktif. 

Febri pun mengiyakannya, tetapi tak ada keinginan secara pasti karena tujuannya adalah membantu mencari nafkah orang tuanya. Selain itu, dia mengaku belum tentu bisa melewati tes untuk menjadi polisi.

"Makanya saya jawab insyaallah. Saya tidak tahu kalau ada yang memvideokan." ucapnya. 

Selain itu, Febri juga menjelaskan kalau niatnya melamar hanya ingin bekerja sebagai cleaning service dan tidak ada keinginan yang lain.  

"Saya senang, saya cuma di sini pengin jadi cleaning service, nggak ada niatan lain," tandas Febri.(jpnn)

Komentar