Kamis, 25 April 2024 | 06:14
NEWS

Vaksin Nusantara Akan Jadi Booster untuk Melawan Semua Varian Covid-19

Peneliti Singapura Ikuti Jejak dr Terawan

Vaksin Nusantara Akan Jadi Booster untuk Melawan Semua Varian Covid-19
Ilustrasi Vaksin Nusantara (Dok Istimewa)

ASKARA - Sesuai perintah Presiden Joko Widodo, pemerintah menargetkan pemberian vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster kepada masyarakat yang rencananya dimulai pada Januari 2022.

Pemberian vaksinasi booster dianggap penting lantaran kemampuan netralisasi virus pascainfeksi dan vaksinasi Covid-19 menurun akibat varian covid-19 Omicron. Hal tersebut diketahui berdasar penelitian. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, Vaksin Merah Putih atau produksi dalam negeri turut dipertimbangkan sebagai booster sesuai arahan Presiden.

Menurut Airlangga, Vaksin Merah Putih yang dimaksud adalah vaksin yang dikembangkan BUMN dengan Baylor Collage, lalu vaksin hasil kerja sama Universitas Airlangga dengan Biotis Pharmaceutical, Kalbe Farma dengan Genexine dan Vaksin Nusantara.

"Beberapa opsi untuk vaksin booster menggunakan vaksin Merah Putih, kemudian vaksin kerja sama dalam negeri termasuk Unair dan Biotis, Bio Farma dan LBM Eijkman, Kalbe Farma dan Genexin, plus Vaksin Nusantara," ujar Airlangga dalam konferensi pers virtual, Senin (20/12). 

Keputusan pemerintah memasukan Vaksin Nusantara alias Vaknus sebagai salah satu vaksin booster tentu disambut gembira masyarakat. 

Vaksin yang digagas mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto ini telah cukup lama diperbincangkan masyarakat karena khasiat dan metode yang dipakainya.

"Terima kasih Bapak Presiden Jokowi karena sudah memasukan Vaksin Nusantara yang merupakan hasil karya anak bangsa sebagai salah satu booster bagi masyarakat Indonesia," ujar wartawan senior, yang juga pendiri Beranda Ruang Diskusi, Dar Edi Yoga, dalam keterangan persnya, Selasa (21/12). 

Menyusul pengumuman pemerintah, Yoga berharap izin edar Vaknus segera diterbitkan setelah uji klinis tahap 3 tuntas. 

"Kehadiran Vaknus tentu dapat menjadi salah satu pemasukan devisa bagi negara jika Vaknus dipesan oleh dunia internasional. Apalagi dia mampu melawan berbagai varian Covid-19 dan cukup satu kali disuntikkan untuk seumur hidup," tutur Dar Edi Yoga.

Menurut Yoga, saat ini Singapura juga tengah melakukan penelitian menggunakan sistim sel dendritik seperti yang dilakukan dr Terawan pada Vaknus.

"Kita sudah melakukan tahapan uji klinis, sementara negara tetangga baru mulai melakukan penelitian seperti yang dilakukan oleh Linfa Wang, ahli virologi, yang bekerja di Duke-NUS Medical School, kolaborasi antara Duke dan National University of Singapore," jelas Yoga.

Kegembiraan menyambut Vaknus juga datang daerah-daerah, seperti yang disampaikan tokoh agama asal Tanjungpinang Barat, Kepulauan Riau. 

"Kami sangat bersyukur jika dapat memperoleh Vaksin Nusantara karena kami penderita komorbid dan sudah lama menantikannya," ujar Pendeta Paulus Djoko Santoso.

Sementara itu Peneliti Utama Tim Vaksin Nusantara, Kolonel CKM dr Jonny SpPD-KGH, MKes, MM menjelaskan, seseorang yang sudah menerima vaksin konvensional dosis lengkap bisa menerima Vaknus.

"Itu jauh lebih bagus karena vaksin yang diberikan oleh vaksin konvensional untuk menimbulkan imunitas antibodi. Sedangkan Vaksin Nusantara yang kami berikan bertujuan menimbulkan imunitas seluler," katanya.

Hingga saat ini, penelitian membuktikan Vaknus memiliki tingkat efikasi 97 persen selama sekitar 7 bulan usai uji klinis tahap 2. Ini berarti jauh di atas vaksin konvesional yang memiliki efikasi di bawah 30 persen.

Komentar