Kamis, 25 April 2024 | 22:02
NEWS

Kurangi Sampah Menjadi Energi Untuk Capai Circular Economy

Kurangi Sampah Menjadi Energi Untuk Capai Circular Economy
ASKARA  — Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Kemenko Marves Basilio Dias Araujo memaparkan permasalahan sampah “Secara Nasional Indonesia memproduksi 175.000 ton sampah/hari setara dengan 68,8 juta per tahun,” kata Basilio. 
 
Indonesia berkomitmen untuk mengurangi sampah padat sebesar 30%, dan sampah plastik sebesar 70% pada tahun 2025.
 
“Kalau angka tersebut tidak terselesaikan, maka belum bisa bicara circular economy karena sampah belum menemukan jalan keluarnya,” lanjut Basilio.
 
Pernyataan Basilio diungkapkan dalam diskusi Webinar Series CGEI Jilid 5 “Waste Management dan Pemanfaatan Energi dalam Mencapai Circular Economy dan Lingkungan Yang Lebih Baik” yang digelar oleh Chakra Giri Energi Indonesia, Senin, 13 Desember 2021.
 
Basilio memaparkan produksi sampah di 12 kota di Indonesia yang diatur dalam Peraturan Presiden No. 35 Tahun 2018. Menurut Basilio, permasalahan perkotaan di Indonesia saat ini dapat dilakukan pendekatan kebijakan pengurangan sampah dengan harapan peraturan yang sudah ada dapat membantu permasalahan sampah yang ada. 
 
“Dari segi aturan sudah bagus, namun tinggal pelaksanaannya,” lanjut Basilio.
 
Menurut Basilio, sesuai dengan Tujuan Perpres 35/2018 fokus pada pengurangan volume sampah secara signifikan, pengelolaan sampah secara terintegrasi, hingga dapat menjadi nilai tambah dari sampah menjadi energi. Hambatan pengelolaan sampah skala kota besar masih merupakan industry pionir di Indonesia. Maka dari itu, pemerintah sangat terbuka kerjasama dengan pihak ketiga untuk mendorong investasi dalam mendorong pelaksanaan 12 kota dalam waktu bersamaan.
 
“PLTSa membangkitkan listrik dengan menggunakan sampah sebagai bahan bakar, yang memiliki manfaat utama dalam hadirnya listrik dari energi baru dan terbarukan,” kata dia.
 
Dijelaskannya, tahun depan kita akan menjadi tuan rumah G20 di tahun 2022, dan tahun 2023 tuan rumah KTT ASEAN. Selaras dengan pertemuan forum besar tersebut pemerintah akan menjadi highlight dunia internasional. Indonesia akan memanfaatkan momentum ini untuk menjadi leading by example dalam pengolahan sampah dan transisi energi menuju net zero emission, 
 
“Kita pada tahun 2022 dan 2023 harus menunjukkan beberapa contoh dan untuk memenuhi pertemuan besar berikutnya mampu menampilkan contoh dan capaian-capaian” ucap dia.
 
Chakra Giri Energi Indonesia yang merupakan perusahaan Database dan Konsultan bidang Energi Baru dan Terbarukan (EBT), kali ini telah menggelar Webinar Series yang kelima, dimana turut mengundang Basilio Dias Araujo yang merupakan Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves. Selain itu, Chakra Giri Energi Indonesia juga turut menghadirkan Novita Tan yang merupakan CEO &/ Co-founder Rebricks Indonesia yang memiliki pengalaman di bidang waste management.

Komentar