Fenomena Pergerakan Tanah di Kalsel, 4 Warga Tewas dan Puluhan Rumah Rusak

ASKARA - Fenomena pergerakan tanah terjadi di Desa Maradapan, Kotabaru, Kalimantan Selatan, Senin (29/11) lalu.
Akibatnya, 4 warga desa tewas dan ratusan lainnya harus mengungsi akibat pergerakan tanah yang terjadi usai hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari menyampaikan, ratusan warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.
"Pendataan BPBD Provinsi Kalimantan Selatan per Selasa (30/11), sebanyak 125 warga terpaksa harus mengungsi di Kantor Desa Maradapan, setelah 32 rumah yang mereka tinggali mengalami kerusakan akibat terdampak pergerakan tanah," kata Abdul dalam keterangan tertulisnya, dikutip Rabu (1/12).
Upaya percepatan penanganan pergerakan tanah langsung dilakukan. BPBD Kalsel bersama unsur TNI, Polri, Basarnas, Tagana, lintas instansi terkait, dan relawan telah berangkat menuju lokasi kejadian menggunakan kapal milik TNI AL dari Lanal Kotabaru.
Pada operasi itu, tim gabungan juga membawa bantuan logistik dan peralatan yang dibutuhkan untuk kaji cepat, pendataan, evakuasi dan penanganan lebih lanjut.
Dalam upaya penanganan itu terdapat kendala yakni terbatasnya sinyal telekomunikasi dan akses untuk menuju lokasi hanya dapat ditempuh melalui transportasi air dengan memakan waktu kurang lebih 7 sampai 13 jam.
BPBD Provinsi Kalsel juga mengimbau agar warga terdampak untuk tidak kembali ke rumah masing-masing, mengingat kondisi di lokasi tersebut masih berpotensi terjadi pergerakan tanah susulan.
"Di samping itu, informasi prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG menyebut bahwa hujan dengan intensitas tinggi masih berpotensi terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan dan sekitarnya," tandasnya.
Komentar