Senin, 29 April 2024 | 22:48
NEWS

10.520 Rumah Warga Sanggau Masih Terendam Banjir

10.520 Rumah Warga Sanggau Masih Terendam Banjir
Banjir merendam wilayah Kabupaten Sanggau selama lebih dari tiga pekan terakhir. (BNPB)

ASKARA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, hingga saat ini banjir masih menggenangi sejumlah daerah di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, yang mengakibatkan sebanyak 10.520 rumah penduduk terdampak.

"Sudah lebih dari tiga pekan terakhir wilayah Sanggau terendam banjir, terhitung sejak Senin (25/10/2021) hingga saat ini. 10.520 rumah masih terdampak," kata Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, melalui siaran pers, Selasa (16/11/2021).

Ia menjelaskan, berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sanggau, hingga Senin (15/11/2021) malam pukul 19.00 WIB sejumlah wilayah administratif masih tergenang banjir. Adapun, wilayah yang masih tergenang antara lain Kecamatan Kapuas, Kecamatan Mukok, Kecamatan Tayan Hilir, Kecamatan Toba dan Kecamatan Meliau. Sedangkan untuk Kecamatan Jangkang saat ini banjir sudah surut dan tidak ada lagi rumah warga yang tergenang.

Abdul Muhari mengatakan, sebanyak 10.520 unit rumah warga terdampak dengan ketinggian muka air saat ini terpantau berkisar 10-50 centimeter.

Dilaporkan juga terdapat 468 kepala keluarga mengungsi dengan rincian sebagai berikut di Kecamatan Kapuas terdapat 405 kepala keluarga dan Kecamatan Mukok terdapat 41 kepala keluarga serta di Kecamatan Toba sebanyak 22 kepala keluarga.

"Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Sanggau dibantu elemen masyarakat dan pemerintah setempat berkoordinasi untuk memberikan penanganan berupa suplai logistik serta melakukan evakuasi pada korban terdampak," jelas Abdul Muhari.

Selain itu, diimbau melalui perangkat desa agar melakukan pemantauan dan melaporkan kondisi banjir di setiap kecamatan terdampak.

Berdasarkan peta analisis sifat hujan dasarian I BMKG pada November 2021, sebagian besar wilayah Kalimantan masih berada pada ambang batas normal dengan presentase 85-115 persen. Dikatakannya bahwa di atas ambang batas normal apabila persentase berada di atas angka 115 persen.

Namun demikian, BNPB mengimbau untuk tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi fenomena La Nina.

"Pengendalian pemanfaatan ruang terbuka dapat dijalankan agar mampu menekan laju deforestasi serta fungsi lahan maupun hutan dapat dikembalikan sebagai daerah penyerapan air yang optimal," demikian Abdul Muhari.

Komentar