Minggu, 12 Mei 2024 | 02:56
NEWS

13 Provinsi Diminta Siaga, Ada Potensi Banjir dan Banjir Bandang

13 Provinsi Diminta Siaga, Ada Potensi Banjir dan Banjir Bandang
Banjir Jakarta (Dok Dispen Kormar)

ASKARA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, 13 provinsi masuk kategori siaga banjir dan banjir bandang pada 5-7 November.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan, ke-13 provinsi tersebut yakni Jambi, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, dan Banten.

Lalu, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah juga masuk kategori siaga.

"Untuk periode tiga hari ke depan (5-7 November 2021), berdasarkan perkiraan cuaca berbasis dampak, (terdapat 13) wilayah provinsi yang berpotensi terdampak banjir dan banjir bandang," ungkap Guswanto dalam keterangannya, Sabtu (6/11).

Dikatakan Guswanto, pihaknya memang sudah memprediksi curah hujan akan semakin meningkat pada November ini.

Peningkatan ini sejalan dengan penguatan La Nina dan Monsun Asia yang disertai dengan berbagai fenomena labilitas atmosfer. Fenomena ini bersifat lebih lokal dan dalam durasi yang lebih singkat.

"Hal tersebut berpotensi semakin meningkatnya risiko terjadi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, banjir bandang dan angin kencang," ujar Guswanto.

Ia mengatakan bahwa intensitas cuaca di beberapa wilayah Indonesia meningkat beberapa hari terakhir. 

Kenaikan ini dipicu oleh dinamika atmosfer skala global La Nina yang menyebabkan kondisi atmosfer di wilayah Indonesia relatif menjadi lebih basah.

"Keadaan tersebut diperkuat dengan adanya aktivitas fenomena gelombang atmosfer, yaitu Madden Jullian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin, Gelombang Rossby yang saat ini aktif di wilayah Indonesia hingga sepekan ke depan," terang Guswanto.

Lantaran itu, masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan. Pasalnya, hujan dengan intensitas lebat dan sangat lebat disertai petir serta angin kencang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi.

Bencana hidrometeorologi yang dimaksud berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi.

Komentar