Rabu, 24 April 2024 | 06:14
OPINI

Perubahan Yang Terjadi Dalam Dirinya Mang Ucup

Perubahan Yang Terjadi Dalam Dirinya Mang Ucup
Mang Ucup

Oleh: Mang Ucup *)

Perubahan-perubahan apa saja yang terjadi dalam dirinya Mang Ucup dalam usia ke 80 ini? Dan hal-hal apa saja yang saya rasakan di dalam diri saya pada saat sekarang ini.

Saya mulai menyadari, bahwa saya bukanlah seorang Superman karena semakin banyak kelemahan maupun kekurangan yang saya rasakan pada saat sekarang ini.

Misalnya saya sudah sejak lama berhenti untuk melakukan tawar menawar dengan para pedagang di kaki lima.

Karena lebih mahal sedikit bagi saya tidak akan jadi masalah dan juga tidak akan merugikan saya; namun di sisi lain saya akan bisa menolong dan berbagi dengan mereka yang jauh lebih membutuhkannya daripada saya.

Saya selalu berusaha untuk memberikan tip yang jauh lebih besar; saat saya makan di resto. Dengan adanya tip yang tidak seberapa bagi saya namun akan menimbulkan senyum rasa bahagia di wajahnya.

Tanpa ada rasa bosan maupun mengeluh terhadap pasangan hidup maupun teman-teman sebaya saya yang sering menceritakan kisah oldies yang telah saya ketahui dan juga dengar berulang kali.

Namun kisah tersebut bagi mereka merupakan kenangan manis dan indah dimasa lalu mereka, sehingga membuat mereka bahagia dengan menceritakannya secara berulang kali!

Saya selalu membawa uang tunai di dompet, agar saya mempunyai kesempatan untuk bisa selalu berbagi dengan mereka yang jauh lebih membutuhkannya.

Saya mulai belajar untuk tidak mengoreksi orang lain, bahkan ketika saya tahu mereka salah sekalipun. Bukanlah tugas maupun tanggung jawab saya untuk membuat semua orang menjadi sempurna, sebab bagi saya kedamaian itu ada jauh lebih berharga daripada kesempurnaan.

Saya selalu berusaha untuk memberikan pujian dengan bebas entah kepada siapapun juga sebanyak mungkin. Dengan demikian saya akan bisa memberikan dan menambah semangat maupun gairah hidup mereka.

Saya juga selalu berusaha untuk memberikan senyum maupun menyapa mereka; saat saya berbagi kepada orang-orang dipinggir jalan, agar mereka juga bisa merasakan dihargai saat mereka sedang jatuh.

Saya tidak pernah lupa untuk mengucapkan terima kasih entah kepada siapapun juga mulai dari pembantu di rumah maupun tukang parker.

Memanggil nama pembantu bukan hanya dengan sekedar panggilan “Bibi” melainkan dengan panggilan mbak atau mas lengkap dengan namanya kepada para staf maupun pembantu saya di rumah.

Sekarang saya lebih cuek bebek dengan penampilan saya, karena kepribadian akan terlihat dan terdengar jauh lebih keras daripada penampilan.

Saya belajar untuk tidak malu mengungkapkan emosi saya. Entah saat saya menangis ataupun ketawa ngakak lepas, sebab keberadaan emosi inilah yang membuat saya menjadi lebih manusiawi.

Namun disisi lain saya berusaha untuk tutup mulut dan diam pada saat saya kesal ataupun sewot. Saya telah belajar bahwa jauh lebih baik melepaskan ego dan juga lebih baik mengalah daripada ingin selalu keluar sebagai sang pemenang dan the best !

Saya telah belajar untuk hidup setiap hari seolah-olah hari ini adalah hari yang yang terakhir bagi saya.

Saya berusaha untuk melakukan apa yang membuat saya bahagia. Saya bertanggung jawab atas kebahagiaan saya, dan saya berhutang pada diri saya sendiri. Kebahagiaan adalah pilihan. Anda bisa bahagia kapan saja, tinggal pilih saja yang Anda inginkan.

Saya memutuskan untuk membagikan kiat hidup ini terutama untuk para teman-teman yang terkasih bukannya, karena ingin menggurui, karena saya sendiri masih jauh daripada sempurna.

Dengan harapan kenapa kita harus menunggu untuk merubah diri sampai usai menjadi 60, 70 ataupun 80 seperti Mang Ucup apabila bisa dilakukan sekarang. Selamat membaca untuk para sahabat saya yang hebat dan terkasih. Please jaga kesehatan !

Pesan: Mohon dibagikan juga kiat-kiat positif lainnya agar mang Ucup bisa belajar jauh lebih banyak lagi. Terima kasih!

*) Menetap di Amsterdam, Belanda

Komentar