ASKARA - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta tidak akan secara spesifik meneliti zat atau kandungan paracetamol yang disebut ditemukan di Teluk Jakarta. 

"Kita nggak meneliti parameter itu sih, cuma parameter yang lain, cuma mau cek dulu apa saja parameter yang kita pantau dari laut Jakarta. Kalau parameter khusus paracetamol kita nggak khusus ke situ," kata Humas DLH DKI Yogi Ikhwan, kepada wartawan, Sabtu (2/10). 

Dikatakan Yogi, pihaknya hanya meneliti kandungan umum seperti kadar logam berat guna melihat kualitas air laut. 

"Kalau paracetamol bukan parameter yang standar ya. Cuma memang si perisetnya meneliti yang lebih spesifik, mungkin karena punya pengalaman tertentu makanya kepikiran ke arah sana. Nanti kita cek juga, nanti bisa jadi parameter yang kita ukur juga," ungkapnya.

Namun demikian, kata Yogi, pihaknya mengapresiasi para peneliti yang telah bekerja atas temuan kandungan paracetamol di Teluk Jakarta.

"Kita terima kasih kepada para peneliti yang mau meneliti kualitas air laut, itu kan bagian dari pencemaran. Nanti kita dalami, kita telusuri di mana sumbernya dan akan membuat kebijakan-kebijakan untuk mengatasi pencemaran itu," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Teluk Jakarta yang berada di wilayah Jakarta Utara, yakni Angke dan Ancol dilaporkan tercemar paracetamol dengan konsentrasi tinggi. 

Hal ini disebut dalam sebuah studi berjudul 'Konsentrasi Tinggi Paracetamol di Wilayah Perairan Teluk Jakarta, Indonesia' yang ditulis peneliti Oseanografi LIPI, Wulan Koagouw dan beberapa peniliti lainnya.