Jumat, 19 April 2024 | 22:10
COMMUNITY

Berawal dari Jurnalis Lepas di Jakarta, Pemuda ini Lulus S2 dari Universitas Indonesia

Berawal dari Jurnalis Lepas di Jakarta, Pemuda ini Lulus S2 dari Universitas Indonesia
Muhammad Ichsan (Dok Pribadi)

ASKARA - Nasib orang kadang di bawah kadang di atas. Hal inilah yang terjadi pada sosok pemuda asal Aceh yang telah merantau ke Ibu Kota Jakarta selama 4 tahun.

Bernama Muhammad Ichsan, putra pertama pasangan H. Azhar Budiman, S.Pd dan Hj. Roslina AR, S.Pd ini berhasil menyelesaikan pendidikan S2 di Universitas Indonesia, program studi yang diambil tak tanggung-tangung, Magister Asia Tenggara di Fakultas Ilmu Budaya dengan perolehan IPK akhir 3.70. 

Menurut Ichsan, ini sebuah prestasi dan mengharumkan nama Aceh. Faktanya, ia berhasil menjadi alumni pertama UI dalam Program Studi Magister S2 Asia Tenggara tersebut. Program Studi Asia Tenggara menjadi salah satu prodi favorit mahasiswa asing mengambil pascasarjana untuk mengenal budaya Indonesia saat ini.

Artinya juga sangat sulit tembus masuk kajian ini yang hanya memiliki kapasitas maksimal 10 mahasiswa baru setiap tahun saat dibuka seleksi SIMAK UI. Kajian Asia Tenggara UI saat ini masuk dalam lingkup departemen kewilayahan dengan membahas tentang perkembangan isu transregional serta transnasional kawasan masyarakat yang menetap di negara-negara yang tergabung dalam organisasi ASEAN.

"Prodi ini sangat dibutuhkan sebagai pakar dan analis kawasan di era hybrid seperti saat ini, ASEAN adalah organisasi payung negara-negara Asia Tenggara," katanya.  

Prodi Kajian Asia Tenggara di Indonesia hanya terdapat di Universitas Indonesia dan Universitas Gajah Mada dengan sub-kajian rumpun budaya dan rumpun politik.

Sebagaimana dikisahkan, perjuangan pemuda kelahiran Lhokseumawe 28 tahun silam ini tidak mudah, ia sosok pekerja keras berawal sejak merantau ke Jakarta karena statusnya sebagai guru honorer di Aceh dimana guru di daerah berstatus honorer masih dikategorikan belum sejahtera. Berangkat dari hal tersebut Ichsan nekat merantau untuk mengubah nasib tahun 2017.

Merantau pertama diawalinya dengan melakoni profesi sebagai marketing (sales) di sebuah perusahaan asuransi, anak perusahaan Bank BCA di Bendungan Hilir, Jakarta.

Dengan upah pas-pasan hidup di Jakarta tidak menyurutkan Ichsan untuk terus beradaptasi dengan lingkungan dan sistem kerja serta membangun relasi.

Pada tahun yang sama ia mencoba keberuntungan dengan mencoba tes S2 namun gagal. Tes kedua pada tahun 2018 juga gagal. Malu pulang kampung dengan kegagalan dan tanggung berjuang akhirnya ia melanjutkan banting stir menjadi frelance jurnalis di salah satu media online ibu kota dengan durasi magang yang diberikan 1 bulan uji coba.

"Alhamdulillah awal menjadi jurnalis lepas di sana dimulai Januari 2018- Februari 2018, selama sebulan itu pula kebutuhan dirantau tercukupi," katanya.

Berbekal surat hasil magang di media tersebut ia berhasil membuka jaringan relasi di Jakarta dan nasional.

Cerita Lolos di Universitas Indonesia

Sempat frustrasi pasca dua kali gagal tes S2 dan berstatus ngangur. Ichsan kembali membenahi kehidupannya diawal tahun 2019.

"Nasib baik, akhirnya dapat kerjaan part time juga sebagai marketing kembali sembari berstatus jurnalis lepas. Saya akhirnya diterima kembali di salah satu perusahaan penyedia jasa internet rumah dengan durasi kerja selama Ramadan Juni 2019-Agustus 2019," ungkapnya.

Melalui gaji yang disisihkan, ia kembali berpikir untuk mencoba tes Simak UI S2. Biaya pembayaran ujian SIMAK S2 UI sekitar Rp1 juta tidak menghalangi tekadnya. Penantian dua tahun Ichsan akhirnya terbayar pada 2019 bulan Agustus.

"Kerja nawarin internet ke rumah-rumah di setiap gang RT/RW, akhirnya selesai, Lebaran resign dan lanjut urus berkas daftar ulang S2 di UI melalui gaji pertama di situ. Selanjutnya perkuliahan berjalan lancar pada semester pertama hingga akhir tahun 2019 berkat relasi yang telah terbentuk dari meliput dan menulis berita juga," ujarnya.

Cerita Badai Pandemi, Kuliah Online Semester 2 dan 3 dari Rumah

Memasuki tahun 2020 Indonesia dan Dunia ditimpa musibah pandemi Covid-19 tepatnya pada tanggal 15 Maret 2020 diberitakan pasien pertama terindikasi terkena di Depok UI.

"Pandemi Covid pertama tahun 2020 yang heboh itu di kawasan Salemba Depok, di sana pasien pertamanya pula se-Indonesia. Akhirnya kuliah semester 2-3 dirumahkan," ungkap Ichsan.

Selain berkah, pembelajaran jarak jauh (PJJ) awalnya menimbulkan keresahan. Karena harus tidak bertatap muka lagi di kelas.

Begitulah perjuangan salah-satu perjuangan diaspora/perantau Aceh di ibu kota dari 1001 kisah pemuda perantau Aceh lainnya yang mungkin patut menjadi cerminan Pemerintah Aceh untuk terus memantau warganya dimanapun berada. (Muhammad Ichsan)

Komentar