Selasa, 07 Mei 2024 | 21:57
NEWS

WHO Minta Vaksinasi Covid-19 Dosis Ketiga Ditunda, Ini Alasannya

 WHO Minta Vaksinasi Covid-19 Dosis Ketiga Ditunda, Ini Alasannya
Ilustrasi vaksin corona (Fresh Daily)

ASKARA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan dihentikannya vaksinasi Covid-19 dosis ketiga setidaknya sampai akhir September mendatang. Menurut WHO hal itu lantaran terjadi kesenjangan vaksinasi Covid-19 antara negara kaya dan miskin. 

Direktur WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, sejumlah negara mempertimbangkan vaksin booster ini untuk melawan virus Covid-19 varian Delta yang bisa menyebar lebih cepat dari varian sebelumnya.

"Saya memahami keprihatinan semua pemerintah untuk melindungi rakyatnya dari varian Delta, tetapi kami tidak bisa menerima negara-negara yang telah menggunakan sebagian besar pasokan vaksin global untuk menggunakan lebih banyak lagi," kata Tedros, menukil Reuters, Rabu (4/8). 

Menurut WHO, negara-negara berpenghasilan tinggi memberikan sekitar 50 dosis vaksin untuk setiap 100 orang pada Mei 2021 dan saat ini meningkat dua kali lipat. 

Di sisi lain, negara-negara berpenghasilan rendah baru bisa memberikan 1,5 dosis vaksin untuk setiap 100 warganya karena keterbatasan pasokan.

"Sebagian besar vaksin untuk negara-negara berpenghasilan tinggi harus di balik agar mayoritas vaksin diberikan kepada negara-negara berpenghasilan rendah," ucap Tedros. 

Perlu diketahui, beberapa negara sudah mulai menggunakan booster vaksin Covid-19 untuk menghadapi varian Delta, tetapi kebutuhan ini masih menjadi pembahasan para ilmuwan.

Penasihat medis penyakit menular untuk kampanye Medecins Sans Frontieres Elin Hoffmann Dahl berpendapat bahwa pemberian vaksin Covid-19 dosis ketiga untuk orang dewasa adalah pemikiran yang tidak baik.

"Dengan munculnya varian baru, lalu jika kita membiarkan sebagian besar negara di dunia tidak divaksin, kita pasti akan membutuhkan vaksin yang harus disesuaikan di masa depan," kata Dahl kepada Reuters. 

Pekan lalu, Presiden Israel Isaac Herzog menerima suntikan ketiga vaksin Covid-19. Dia memulai program vaksinasi dosis booster ini kepada lansia di atas usia 60 tahun. 

Adapun Amerika serikat menandatangani kesepakatan dengan Pfizer dan Jerman BioNTech untuk membeli 200 juta dosis tambahan untuk membantu vaksinasi anak dan kemungkinan dosis booster. 

Di Indonesia, Menteri kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan, dosis booster vaksin hanya akan diberikan kepada tenaga kesehatan. Indonesia telah menerima bantuan berupa tiga juta dosis vaksin Moderna dari Amerika Serikat yang digunakan untuk vaksin booster tenaga kesehatan. 

"Saya mohon sekali agar itu (booster vaksin, red) segera disuntikkan ke seluruh tenaga kesehatan," kata Budi, Senin (2/8). (jpnn)

Komentar