Kamis, 25 April 2024 | 08:11
OPINI

Cikal Bakal Roti Bagelen - Garut

Cikal Bakal Roti Bagelen  - Garut
Roti Bagelen Mede In Garut

Oleh: Robert Nio alias Mang Ucup *)

Pada tahun 1813 Bupati Adipati Adiwijaya sedang mencari lokasi untuk mendirikan ibu kota baru dari Kabupaten Limbangan. Ia didampingi oleh pejabat Belanda. Salah seorang pejabat Bupati tangannya tergores oleh duri hingga berdarah.

Meneer Belanda bertanya, “Kenapa tangan Anda berdarah?” Pejabat tersebut menjawab dalam basa Sunda: “Kakarut Tuan!” Kata Kakarut ini berarti tergores.

Mengingat Meneer ini tidak lafal basa Sunda. Jadi kendengarannya seperti Garut. Maka sejak saat itulah nama lokasi kota tsb disebut Garut oleh pemerintah Belanda setempat.

Kakak ayah kandung saya yang bernama Nio Tiam Sioe, tubuhnya tegar dan gempal. Sehingga diberi nama Om Banteng. Oleh sebab itulah ketika ia ganti nama mengambil alih nama Ateng Adiwidjaya almarhum.

Pada bulan April tahun 1947, Om Ateng mendirikan Toko Roti Abadi di Jalan Siliwangi 15 Garut. Produk rotinya yang paling laris adalah Roti Bagelen. Nama Bagelen dalam bahasa Sunda itu diserap dari bahasa Belanda Bollen yang berarti Bundar.

Lucu tapi nyata!

Di Belanda sendiri tidak ada roti Bagelen. Mungkin yang serupa adalah Suiker Bollen. Namun dalam bentuk roti basah biasa jadi tidak garing.

Jadi siapakah penemu Roti Bagelen itu?

Penemu pertama atau sang pencipta dari Roti Bagelen itu adalah mertua dari Om Ateng atau Engkong-nya Mang Ucup atau Babah Kho Peg Goan.

Engkong saya hijrah dari pulau Hainan - Tiongkok pada bulan September 1879 ke Garut sebagai salah satu pendatang Tionghoa pertama

Ia bekerja dan belajar bikin roti dari Tentara Belanda yang berada di Garut. Setelah itu pada tahun 1885 ia mendirikan pabrik roti sendiri dengan nama Kho Pek Goan. Jadi toko roti ini sudah berdiri lebih dari satu abad atau tepatnya 132 tahun yang lampau.

Maka tidaklah salah apabila Engkong saya Kho Pek Goan dinobatkan sebagai pendiri toko roti pertama di Indonesia; tepatnya di Garut. Hal ini terbuktikan secara otentik dari advertensi koran-koran Belanda tempo doeloe. Jadi bukan sekedar katanya lagi!

Pada awalnya Engkong terinspirasi untuk memproduksi roti bundar mirip Bakpauw di Tiongkok. Maklum tidak setiap hari orang Indonesia makan roti. Jadi seringkali rotinya tidak terjual habis sehingga jadi basi!

 

Bagi orang Tionghoa adalah satu dosa besar apabila membuang makanan secara begitu saja.

Maka timbulah ide Engkong untuk membuat roti Bollen tersebut menjadi garing seperti biskuit agar tidak cepat basi. Setelah dioles dengan Mentega dan Gula sebelumnya.

Dari situlah lahir atau asal muasalnya dari Roti Bagelen pertama.di Indonesia jadi bukannya Made In Holland melainkan Made in Garut - Indonesia.

Om Ateng menimba ilmu dari Engkong saya Kho Pek Goan atau mertuanya sendiri untuk belajar bikin Roti. Sebelumnya ia mengawali usahanya dengan membuka toko roti Abadi.

Puteranya bungsunya dari Om Ateng atau keponakannya Mang Ucup – Christ Adiwidjaya sekarang inilah yang meneruskan usaha Roti Bagelen di toko roti Abadi di Jalan Purnawarwan No. 49 – Bandung.

Kakak kandung Mang Ucup John Tamzil almarhum dan istrinya Oko di era tahun 70 dan 80 juga membuka Toko Roti Gardenia tepatnya di Jalan Kelenteng No. 14 Bandung.

Karena John kena musibah kecelakaan di tabrak mobil, yang mengakibatkan John berada dalam keadaan koma selama puluhan tahun, hingga ajalnya tiba. Hal inilah yang membuat istrinya Oko almarhum. Terpaksa harus menutup Toko Roti Gardenia.

Terlampir foto iklan dari toko roti Kho Pek Goan di koran Belanda Preangerbode tanggal 17-12-1953.

Menetap di Amsterdam, Belanda

Komentar