Sabtu, 20 April 2024 | 10:09
NEWS

Keampuhan Vaksin Sinovac Diragukan, Ini Kata Satgas Covid-19

Keampuhan Vaksin Sinovac Diragukan, Ini Kata Satgas Covid-19
Vaksin Covid-19 Sinovac (Dok BBC.com)

ASKARA - Satuan Tugas Covid-19 menyampaikan tanggapannya atas beredarnya isu yang meragukan keampuhan atau enfikasi vaksin merek Sinovac yang diungkapkan masyarakat.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, studi ilmiah membuktikan semua merek vaksin memiliki kemampuan untuk meredam tingkat keparahan. 

Begitu juga dengan vaksin Sinovac yang sudah terbukti secara ilmiah memiliki kemampuan tersebut.

"Dalam hal ini WHO menyatakan bahwa keberadaan vaksin Covid-19 masih penting, terutama dalam meminimalisir gejala yang ditimbulkan," ujar Wiku dalam keterangan pers, Kamis (15/7). 

Selain itu, Wiku juga mengutip hasil penelitian kohor terhadap 1,8 juta genome virus Covid-19 dari 183 negara di seluruh dunia. Penelitian tersebut membuktikan pasien yang sudah mendapat suntikan vaksin dan positif Covid-19, memperlihatkan adanya penurunan peluang mutasi.

"Artinya vaksinasi juga berperan penting dalam meminimalisir munculnya varian baru," ucapnya.

Wiku mengakui, pemerintah berencana menambah satu dosis suntikan lagi untuk para tenaga kesehatan, yakni dengan vaksin Moderna dari Amerika Serikat. Dosis booster alias penguat ini diharapkan mampu meningkatkan imunitas para nakes terhadap penularan Covid-19.

"Tapi bagi masyarakat umum, saat ini dua kali dosis vaksin sudah sangat cukup untuk membentuk kekebalan individu. Karena studi ilmiah menunjukkan rata-rata antibodi pada populasi dapat bertahan dalam jangka waktu bulanan bahkan tahunan," tuturnya.

Terlepas dari rencana pemberian dosis booster kepada nakes, Wiku menjelaskan pemerintah tetap mengebut program vaksinasi dosis pertama kepada 181,5 juta penduduk Indonesia. Angka ini adalah jumlah minimal penduduk yang harus divaksinasi demi membentuk kekebalan kelompok.

Komentar