Kamis, 02 Mei 2024 | 03:43
NEWS

Meningkat, Ekspor Pertanian April 2021 Cetak 340 Juta Dolar

Meningkat, Ekspor Pertanian April 2021 Cetak 340 Juta Dolar
Ilustrasi. (Dok. Detik)

ASKARA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat transaksi ekspor pertanian pada April 2021 mencapai USD 340 Juta. Nilai ini meningkat 18,98 persen dibandingkan bulan yang sama pada tahun sebelumnya (year on year/yoy).

Kepala BPS Suhariyanto menyampaikan bahwa peningkatan tersebut tergolong tinggi. 

"Secara tahunan, komoditas di sektor pertanian yang mengalami peningkatan tinggi yaitu tanaman obat, aromatik dan rempah, terutama lada hitam dan cengkeh," katanya dalam konferensi pers virtual, Kamis (20/5).

Peningkatan ekspor pada bulan April juga turut didorong oleh kenaikan harga beberapa komoditas andalan Indonesia dan adanya permintaan peningkatan dari negara mitra dagang Indonesia. Salah satunya minyak kelapa sawit.

"Secara year on year minyak kepala sawit tumbuh sebesar 76,5 persen," tutur Suhariyanto.

Bila dilihat dari data keseluruhan, ekspor April mencapai USD 18,48 miliar. Nilai tersebut meningkat 0,69 persen dari bulan Maret yang sebesar USD 18,35 miliar dan meningkat 51,94 persen dari April 2020 sebesar USD 12,16 miliar.

Suhariyanto berharap ekspor Indonesia akan terus mengalami pertumbuhan seiring dengan perbaikan ekonomi di Indonesia.

Terpisah, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian Kuntoro Boga menyebutkan, pemerintah saat ini terus berupaya meningkatkan ekspor pertanian, termasuk komoditas-komoditas rempah.

Salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mendongkrak ekspor komoditas rempah adalah dengan memperkuat logistik perbenihan. Penguatan logistik perbenihan dinilai penting dalam mendorong peningkatan produksi komoditas perkebunan.

"Penyediaan benih unggul sangat berperan untuk meningkatkan produktivitas," ujar Kuntoro Boga.

Selain logistik perbenihan, peningkatan ekspor rempah juga difokuskan pada tahapan pasca panen dan pengolahan hasil. Untuk itu, pemerintah menyediakan alokasi anggaran untuk hilirisasi sehingga komoditas bisa memiliki nilai tambah.

"Diharapkan program-program yang dijalankan bisa meningkatkan nilai tambah sehingga komoditas-komoditas kita bisa layak ekspor," pungkas Kuntoro Boga. (industry)

Komentar