ASKARA - Presiden Joko Widodo mempromosikan makanan khas daerah untuk mengobati kerinduan masyarakat akan kampung halaman. Sebab, tahun ini belum boleh mudik Lebaran akibat pandemi Covid-19 belum mereda.

"Bapak/ibu dan Saudara-saudara sekalian, sebentar lagi Lebaran. Namun, karena masih dalam suasana pandemi, pemerintah melarang mudik untuk keselamatan kita bersama," kata Presiden Jokowi dalam rekaman video yang dibagikan di media sosial.

Presiden Jokowi mengusulkan cara berbelanja yang cukup praktis. Masyarakat yang ingin membeli makanan khas daerahnya bisa memesan secara daring dengan memanfaatkan platform digital.

"Untuk bapak/ibu dan saudara-saudara yang rindu kuliner khas daerah atau yang biasannya mudik membawa oleh-oleh, tidak perlu ragu untuk memesannya secara online," tuturnya.

Namun ketika menyampaikan sejumlah makanan khas daerah dari gudeg, empek-empek dan bipang ambawang langsung mendapat kritikan pedas dari netizen. Bipang ambawang adalah makanan khas Pontianak yang dinarasikan sebagai babi panggang. Tentu makanan tersebut haram bagi umat Islam.

"Yang rindu makan gudeg Jogja, bandeng Semarang, siomay Bandung, empek-empek Palembang, bipang ambawang dari Kalimantan dan lain-lainnya tinggal pesan. Dan makanan kesukaan akan diantar sampai ke rumah," jelas Presiden Jokowi.

Potongan video pidato Presiden Jokowi diunggah di akun Youtube Kementerian Perdagangan pada Rabu (5/5). Video bertajuk "05.05 Hari Bangga Buatan Indonesia" itu berisi acara peringatan bangga dengan produk lokal.

Tanda pagar #Bipang masuk dalam jajaran trending topic di Twitter. Lebih dari 17 ribu kicauan netizen yang memuat kata bipang yang disebut presiden. Mengetahui hal tersebut beragam pendapat disampaikan netizen.

"Jokowi ajak pesan online Bipang Ambawang... ngerii," kata netizen @kertashafidz.

"Mungkin dia ga tau apa itu bipang..," timpal akun netizen @anak_netizen.

"Sedikit berbagi ya ini kalau daerah saya khususnya Kalsel, untuk bipang itu sejenis makanan dari beras, ketan ataupun buah teratai (talipuk) yang disangrai. Lalu disatuin dengan gula yang di cairkan. Itu untuk Bipang sih. Mungkin itu yang dimaksud bliau. Mungkin. Kalau salah koreksi," ucap netizen @efeb_badauh

"Tapi kalau menjurus ke Bipang ambawang mungkin netizen nggak salah kalau itu babi panggang. Dan mungkin juga yang dimaksud pak Jokowi bipang yang dari ketan itu cuma salah sebut Mohon koreksi ya kalau ada salah," tambahnya.