Dengan Pembatasan Ketat, Destinasi Wisata di Trenggalek Tetap Buka Saat Libur Lebaran
ASKARA - Sejak pandemi virus corona masuk Indonesia pada awal tahun 2020, guna meminimalisir transmisi penyebaran wabah maka pemerintah melakukan berbagai langkah strategis.
Salah satunya melalui pemberlakuan pembatasan kegiatan sosial dan fisik masyarakat. Termasuk pada kawasan wisata yang memang punya tingkat risiko tinggi terjadi penumpukan orang. Sehingga secara bertahap seluruh lokasi wisata khususnya di Kabupaten Trenggalek beberapa waktu lalu ditutup.
Namun, dengan semakin membaiknya kondisi pada waktu-waktu terakhir ini Pemkab Trenggalek mengeluarkan kebijakan untuk membuka kembali destinasi wisata. Apalagi, sebentar lagi ada libur hari besar keagamaan yakni Idul Fitri 1442 H yang diprediksi akan ada peningkatan intensitas kunjungan wisata. Pasalnya, dengan sekian waktu pembatasan aktivitas maka banyak masyarakat menginginkan refreshing dengan berwisata bersama keluarga.
Menanggapi itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek Sunyoto mengatakan jika sebenarnya tidak pernah ada lagi penutupan destinasi wisata. Sehingga, pada momen libur hari raya Lebaran besok untuk lokasi-lokasi wisata tetap dibuka untuk umum. Akan tetapi harus mengedepankan optimalisasi penerapan protokol kesehatan.
"Tetap buka (destinasi wisata) namun prioritas adalah pengawasan penerapan prokes. Kemudian pengunjung yang masuk juga ada pembatasan dari sisi kuotanya," ujarnya, Kamis (6/5).
Selain itu, lanjut Sunyoto, para pengelola destinasi wisata sudah memiliki komitmen bersama dalam bekerja. Tetap mengutamakan keselamatan umum. Dari situlah diambil kesepakatan jika wisatawan yang datang tidak boleh lebih dari 50 persen kemampuan kapasitas lokasi. Kemudian di tiap-tiap pintu masuk kawasan pun akan diawasi oleh petugas.
"Sebagaimana arahan pak bupati, tiap lokasi wisata akan dibatasi jumlah pengunjungnya yakni di bawah 50 persen dari kapasitas. Terus sebelum masuk ke lokasi wisata diwajibkan mematuhi prokes ketat seperti cek suhu tubuh, menggunakan masker, cuci tangan dan dilarang menimbulkan kerumunan," jelasnya.
Sebelum ini, pihak Disparbud Kabupaten Trenggalek pun sudah melakukan sosialisasi serta imbauan kepada masyarakat luas baik melalui audio maupun visual. Dengan itu, diharapkan akan muncul kesadaran mandiri masyarakat untuk mau secara berkelanjutan menerapkan protokol kesehatan.
Saat disinggung adanya kemungkinan membludaknya wisatawan luar wilayah, mantan sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Trenggalek tersebut menegaskan jika pihaknya telah melakukan antisipasi awal.
"Prioritas tetap wisatawan lokal dan yang masuk di dalam aglomerasi (pembagian wilayah) per rayon. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan ketika kapasitas sudah overload para petugas di lapangan akan mengarahkan ke lokasi wisata lain yang terdekat," pungkas Sunyoto. (beritalima)
Komentar