ASKARA - Detasemen Khusus 88 Anti Teror Polri menangkap mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman.

Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan menyatakan, penangkapan terhadap Munarman merupakan hasil pengembangan pengungkapan kasus terorisme.

"Tentunya dari penangkapan teroris sebelumnya," katanya di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (27/4).

Penangkapan terduga teroris sebelumnya telah dilakukan di sejumlah tempat setelah bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar. 

"Hari ini hanya Munarman," kata Kombes Ahmad.

Munarman diduga terlibat dalam aktivitas baiat yang dilakukan di beberapa tempat terkait dengan Organisasi Negara Islam (ISIS).

"Jadi terkait dengan kasus baiat di UIN Jakarta kemudian juga kasus baiat di Makassar dan mengikuti baiat di Medan. Jadi ada tiga hal tersebut," jelas Kombes Ahmad.

Setelah penangkapan Munarman, sebanyak 60 personel gabungan TNI-Polri dikerahkan untuk menggeledah bekas Markas FPI di Jalan Petamburan III, Tanah Abang, Jakarta Pusat.