Kamis, 25 April 2024 | 16:16
NEWS

Warga Kulit Hitam Kembali Jadi Korban Penembakan Polisi di Amerika Serikat

Warga Kulit Hitam Kembali Jadi Korban Penembakan Polisi di Amerika Serikat
Ilustrasi tembakan (ntmcpolri.info)

ASKARA - Aksi penembakan terhadap warga kulit hitam terulang kembali di Amerika Serikat. Peristiwa tersebut langsung memicu unjuk rasa di lokasi penembakan terjadi.

Seorang deputi polisi di Carolina Utara menembak dan membunuh seorang pria kulit hitam saat menjalani surat perintah penggeledahan pada Rabu, 21 April 2021.

Gelombang protes dari anggota masyarakat berdatangan, menuntut akuntabilitas penegakan hukum dan segera merilis rekaman kamera tubuh.

Pihak berwenang tidak akan memberikan rincian penembakan itu, namun seorang saksi mata menyebut, Andrew Brown Jr. ditembak ketika mencoba untuk pergi, dan para deputi menembaknya beberapa kali. 

"Mobil itu tergelincir keluar dari halaman Brown dan akhirnya menabrak pohon," kata Demetria Williams, yang tinggal di jalan yang sama menlansir Wall Street Journal, Jumat (23/4).

Berdasar catatan pengadilan menunjukkan bahwa Brown yang berusia 42 tahun dan memiliki riwayat dakwaan obat-obatan terlarang dan tuduhan pelanggaran kepemilikan obat terlarang.

Sejumlah orang berkumpul di lokasi penembakan di Elizabeth City, sebuah kotamadya sekitar 18.000 orang 170 mil timur laut Raleigh, di mana mereka mengungkapkan kemarahan mereka dan berkumpul di sekitar anggota keluarga Brown. 

Catatan statista.com di tahun 2020 dan 2021 sendiri sudah terjadi 271 kasus penembakan warga kulit hitam oleh petugas kepolisian. Bahkan, di tahun 2021 yang baru berlangsung selama 4 bulan ini, tercatat sebanyak 30 kasus penembakan.

“Sayangnya, tren penembakan fatal oleh polisi di Amerika Serikat tampak terus meningkat, dengan total 213 warga sipil ditembak, 30 di antaranya adalah orang kulit hitam, dalam tiga bulan pertama di tahun 2021,” tulis Departemen Penelitian Statista dalam keterangan.

Komentar