Jelang Lebaran Pemerintah Cairkan Perlinsos, THR Hingga Bansos Beras
ASKARA - Pemerintah terus menjaga keseimbangan antara upaya penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PEN), termasuk di bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri 1442 Hijriah.
Hal tersebut disampaikan Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Dipaparkan Airlangga Hartarto, dalam upaya pengendalian Covid-19 jelang Idul Fitri, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan pembatasan kegiatan masyakakat baik untuk mudik maupun berpergian. Juga dilakukan pengetatan persyaratan perjalanan, termasuk keharusan melakukan tes Covid-19, baik dengan PCR test, swab antigen maupun GeNose.
Sementara, untuk pengungkit ekonomi dan daya beli masyarakat antara lain dilakukan melalui pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) baik untuk pekerja/buruh maupun Aparatur Sipil Negara, prajurit TNI dan anggota Polri.
"THR untuk pekerja sudah ada Surat Edaran Menaker Nomor: M 6 tahun 2021 dibayar secara penuh dan paling lama dibayarkan H-7. Kemudian (THR) untuk ASN dan prajurit TNI-Polri ini juga difinalisasi oleh ibu menteri keuangan dan dibayarkan H-10," jelas Airlangga Hartarto, Selasa (20/4).
Tak hanya itu, menurut Airlangga Hartarto yang juga ketua KPCPEN, pemerintah terus melakukan percepatan pencairan program perlindungan sosial dan Kartu Sembako.
"Terkait program perlindungan sosial dan sembako ini juga terus dilakukan (percepatan) dan Mei dan Juni akan dibayarkan di awal bulan Mei. Kemudian bantuan sosial berupa beras ini sedang dalam pematangan, 10 kilogram dengan sasaran peserta Kartu Sembako non PKH (Program Keluarga Harapan)," papar Airlangga Hartarto.
Selain itu, juga diadakan Program Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) Ramadan yang dilaksanakan selama lima hari menjelang Idul Fitri.
"Ongkos kirim ditanggung oleh pemerintah ataupun platform digital," ujar Airlangga Hartarto.
Dalam keterangan persnya, Airlangga Hartarto juga memaparkan bahwa pada bulan April 2021 terjadi peningkatan pertumbuhan belanja nasional yang cukup tajam.
"Dari hasil monitor data big data dari perbankan, sudah terlihat pertumbuhan belanja nasional di bulan April, mengalami kenaikan yang cukup besar di mana tumbuh 32,48 persen (year on year) untuk yang non seasonally adjusted dan 13,11 persen (YoY) untuk yang seasonally adjusted," jelasnya.
Selain capaian Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Maret 2021 yang mencatatkan rekor tertinggi di level 53,2, sektor industri juga mencatatkan pertumbuhan penerimaan yang cukup signifikan.
"Penerimaan sektor industri ini mengalami kenaikan yaitu tumbuh 10,26 persen (YoY), itu untuk non seasonally adjusted dan 1,46 persen (YoY) yang seasonally adjusted," tandas Airlangga Hartarto. (industry)
Komentar