Heli BNPB Bawa Bantuan ke Desa Terisolir Terdampak Banjir NTT

ASKARA - Upaya percepatan penanganan banjir bandang di Nusa Tenggara Timur terus dilakukan. Termasuk pendistribusian bantuan logistik kepada masyarakat terdampak bencana alam tersebut yang berada di wilayah terisolir.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo memberi instruksi mengerahkan helikopter untuk menyalurkan bantuan. Lokasi pendaratan helikopter dalam keadaan darurat bencana memiliki berbagai kendala, dari minimnya ruang terbuka dan kondisi tanah yang tidak rata.
Warga dan tim gabungan bekerja sama membuat lokasi pendaratan helikopter yang ideal untuk membantu terdistribusinya bantuan.
Helikopter milik BNPB berjenis Kamov PK IKR berhasil mendaratkan bantuan dengan berat total 5 ton dalam satu sortie menggunakan teknik sling load atau menggantungkan lewat tali.
"Total ada enam helikopter yang sudah dikerahkan BNPB untuk melakukan penanganan banjir bandang di NTT," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati, Kamis (15/4).
Selain distribusi logistik helikopter juga difungsikan untuk mengangkut para korban yang membutuhkan pertolongan darurat serta bantuan medis seperti tenaga perawat atau dokter.
Setelah berhasil didaratkan, bantuan logistik dibagikan kepada warga terdampak melalui kepala desa atau tokoh masyarakat setempat. Berbekal dengan data kependudukan kemudian kepala desa membagikan bantuan kepada setiap kepala keluarga yang ada di wilayahnya masing-masing.
"Selanjutnya tugas untuk membagikan kepada setiap warga menjadi tanggung jawab kepala desa," kata Raditya Jati.
Beberapa desa yang sempat terisolir di sekitar wilayah Lembata, Alor, Pantar dan Adonara kini sudah berhasil dijangkau. Bantuan logistik dan non logistik menggunakan helikopter juga dinilai tepat, mengingat kondisi jalur darat yang masih belum memadai.
"Survei udara juga rutin dilaksanakan guna menyisir lokasi yang masih belum terjangkau," ujar Raditya Jati.
Komentar