Jumat, 26 April 2024 | 04:28
NEWS

Jokowi Instruksikan Pencarian Korban Bencana NTT Gunakan Alat Berat

Jokowi Instruksikan Pencarian Korban Bencana NTT Gunakan Alat Berat
Jokowi di Kabupaten Lembata (Dok Sekretariat Presiden)

ASKARA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah berbicara dengan Gubernur NTT Viktor Laiskodat dan Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur, mengenai penanganan dan pemulihan pascabencana di wilayah setempat. 

Atas persetujuan masyarakat, warga di lokasi terdampak bencana ini nantinya akan direlokasi di mana proses pembangunannya segera dilakukan. 

"Sampai siang hari ini, total korban di Nusa Tenggara Timur ada 163 meninggal dan masih dalam pencarian 45 orang. Ini akan terus kita usahakan agar pencarian tadi bisa segera ditemukan," kata Jokowi di Lembata, NTT, Jumat (9/4).

Jokowi juga telah memerintahkan agar proses pencarian di tengah medan berbatuan yang menyulitkan pengoperasian alat berat untuk tetap dilakukan. 

"Kalau kita lihat di lapangan memang keadaannya berbatuan, batu yang besar-besar, yang itu sangat menyulitkan alat-alat berat kita. Tapi, tadi sudah saya perintahkan terus dicari dan ditemukan masih hilang," ujarnya.

Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, sebelumnya juga telah menetapkan status tanggap darurat penanganan bencana banjir bandang, longsor, dan gelombang pasang yang terjadi di wilayahnya. 

Status tersebut ditetapkan terhitung mulai tanggal 4 hingga 17 April 2021 mendatang untuk mempercepat proses pemulihan wilayah setempat selepas bencana.

Jokowi beserta rombongan terbatas tiba di Kabupaten Sikka sekira pukul 09.38 WITA. Setelahnya, Jokowi langsung bergerak mengunjungi wilayah di Kecamatan Ile Ape dengan menggunakan helikopter Super Puma TNI AU menuju Bandar Udara Wonopito, Kabupaten Lembata, untuk menempuh perjalanan melalui jalur darat sampai di lokasi.

Turut hadir Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala BNPB Doni Monardo, Kepala Basarnas Henri Alfiandi, Gubernur NTT Viktor Laiskodat, dan Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur.

Komentar