PT Pertani Serap Gabah Petani Hingga Puluhan Ton Per Hari

ASKARA - Untuk mengoptimalkan penyerapan hasil panen gabah petani Kementerian Pertanian menggandeng PT Pertanian Negara Indonesia (Pertani).
Targetnya dalam satu hari sebanyak 80 ton gabah hasil petani akan diserap dengan tujuan menekan anjloknya harga gabah petani.
Kegiatan itu pertama kali digelar di PT Pertani Kantor Cabang Banyuwangi, Desa Blambangan, Kecamatan Muncar dan kantor PT Pertani di Desa/Kecamatan Sempu, Selasa (23/3).
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi menyebut, kegiatan ini merupakan suatu bentuk kepedulian pemerintah terhadap harga gabah di tingkat petani. Diharapkan dengan kolaborasi antara Kementan dan PT Pertani dapat mengoptimalkan harga gabah yang dapat dikatakan anjlok.
"Kami mengupayakan agar petani dapat menjual hasil panen gabah dengan harga yang sesuai agar tidak merugi," ujarnya.
Program serap gabah petani itu digelar pertama kali di Kabupaten Banyuwangi dan selanjutnya akan digelar juga di kabupaten serta kota lainnya secara berkelanjutan.
Ke depannya PT Pertani akan menyerap gabah hasil panen petani dengan harga di atas harga pokok penjualan (HPP). Saat ini HPP gabah sebesar Rp 4200 per kilogram. Selanjutnya PT Pertani akan menyerap gabah itu dengan harga Rp 4250 hingga Rp 4300 per kilogram.
"Artinya kita selamatkan hasil panen petani," kata Agung.
Pihaknya juga sudah menyediakan pasar untuk menjual beras yang sudah diserap dari hasil panen petani. Nantinya akan dikirim ke Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur dan beberapa daerah lainnya. Selain itu, rencananya pihaknya juga akan membahas rencana eksport beras ke pasar luar negeri.
"Arahan menteri pertanian seperti itu. Beberapa negara yang sudah membuka pasar ekspor yakni Timor Leste, Malaysia dan Brunei Darusalam," terang Agung.
Sementara itu, Direktur PT Pertani Maryono menjelaskan, pihaknya akan mengambil gabah petani dengan harga potensial. Intinya pihaknya ingin agar harga gabah petani tidak anjlok saat panen raya. Untuk saat ini, hasil panen gabah petani yang sudah diserap oleh PT Pertani kualitasnya sangat bagus dan tidak mengecewakan.
"Kami memiliki 16 kantor cabang di Indonesia. Dengan begitu diharapkan penyerapan gabah hasil panen petani dapat merata," katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi Arief Setiawan mengatakan, ini menjadi harapan bagi petani, apalagi ditengah pandemi Covid-19. Program yang digagas oleh dua lembaga tersebut dapat dikatakan menjadi solusi yang tepat bagi petani saat ini.
"Kami akan terus mendukung program itu agar dapat menyejahterakan petani," pungkasnya.
Diketahui, program Serap Gabah PT Pertani ini juga bekerja sama dengan Bank BNI untuk pinjaman modal melalui KUR yang mencapai ratusan juta rupiah bagi para petani, dan juga bekerja sama dengan Jasindo untuk asuransi jika terjadi gagal panen. (beritalima)
Komentar