Selasa, 21 Mei 2024 | 06:12
NEWS

Anies Baswedan: Usaha Jakarta Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca Terbantu Pandemi

Anies Baswedan: Usaha Jakarta Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca Terbantu Pandemi
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (Dok Instagram)

ASKARA - DKI Jakarta keluar dari daftar 10 besar kota termacet di dunia versi TomTom Traffic Index. 

Polusi udara yang disebabkan jutaan kendaraan bermotor di DKI Jakarta pun menjadi berkurang dan kualitas udara menjadi meningkat.   

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui keluarnya Ibu Kota dari daftar 10 besar kota termacet di dunia lantaran adanya pembatasan kegiatan selama pandemi Covid-19.

"Usaha Jakarta untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sedikit banyak terbantu dengan adanya pandemi Covid-19," ujar Anies dalam keterangan unggahan akun Instagram-nya, Kamis (18/3).

"Sebab selama pembatasan pandemi, Jakarta keluar dari 10 besar kota termacet di dunia versi TomTom Traffic Index, sehingga secara langsung membuat peningkatan kualitas udara di Jakarta," tambahnya.

Anies memaparkan kalau Jakarta telah berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26 persen. Hal tersebut disampaikannya dalam acara Zero Carbon City International Forum.

"Jakarta telah berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26% dari target pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 50 persen pada tahun 2030, hingga mencapai nol emisi pada tahun 2050," jelasnya.

Anies pun mengeklaim bahwa pihaknya telah mengubah paradigma pembangunan kota Jakarta, yakni yang semula berorientasi mobil menjadi pembangunan berorientasi transit dengan melakukan integrasi sistem transportasi umum massal.

"Selain itu kami mulai menetapkan kawasan Kota Tua sebagai Low Emission Zone (LEZ), mewajibkan setiap kendaraan pribadi lolos uji emisi, merevitalisasi trotoar, menyiapkan jalur sepeda dan tempat parkir sepeda, serta masih banyak lagi," pungkas Anies.

Komentar