Komitmen Indonesia Berdikari dalam Penanganan Covid-19
ASKARA - Penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia masih mendapat banyak hambatan. Dari perlindungan tenaga kesehatan, ketersediaan obat-obatan maupun alat kesehatan pendukung pelayanan kesehatan, termasuk kebutuhan vaksin.
Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, untuk menjawab hambatan itu, pemerintah tidak bergantung pada industri farmasi, alat kesehatan maupun inovasi pendukung dari luar negeri. Tetap berusaha untuk mandiri dengan mendukung pengembangan produk dalam negeri dan sesuai dengan yang disampaikan Presiden Joko Widodo.
"Namun juga memastikan Indonesia berdaya, berdiri di atas kaki sendiri (berdikari)," ujarnya dalam keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Sabtu (13/3).
Maka itu, Indonesia menghimpun berbagai unsur meliputi pemerintah, swasta, asosiasi, lembaga pendidikan dan seluruh lapisan masyarakat untuk bahu membahu mengatasi hambatan ini. Cara yang dilakukan melalui akselerasi industri fasilitas dan alat kesehatan dalam negeri, penguatan UMKM dan kerja sama luar negeri untuk akses produk.
Saat ini telah ada 61 produk inovasi dalam negeri untuk penanganan Covid-19. Pemerintah masih terus fokus pada keberlanjutan pengembangan inovasi yang berjalan. Seperti pengembangan vaksin dan memasifkan pemanfaatan inovasi di berbagai sektor. Karenanya, pemerintah mengharapkan masyarakat dapat mendukung beberapa agenda nasional ini.
"Seperti yang disampaikan Presiden Jokowi, pada intinya pemerintah sangat terbuka dan mendukung penuh hal ini, khususnya kepada peneliti, perekayasa maupun akademisi di bidangnya," tutur Prof Wiku.
Bagi para peneliti dan akademisi harus memenuhi syarat mampu menjalankan etika prosedur, termasuk memublikasikannya di jurnal ilmiah bereputasi internasional. Serta mampu memenuhi persyaratan administratif pendukung dan dijalankan secara transparan. Sedangkan kepada masyarakat diminta dapat mengawal proses tersebut.
Di sisi lain, kehadiran pandemi Covid-19 menjadi peluang membangun iklim keilmuan dan pemajuan iptek yang lebih masif lagi demi menjaga kemajuan peradaban dan kesejahteraan bangsa.
"Tidak hanya sebatas satu produk inovasi saja, namun juga melingkupi pengembangan yang holistik untuk penanganan pandemi yang semaksimal mungkin," demikian Prof Wiku.
Komentar